Go Darmadi Hingga Paulus Utomo Siap Tutupi Utang SOCI Kepada BBNI Senilai Rp73,5 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Soechi Lines Tbk (IDX: SOCI) menetapkan harga pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue senilai Rp120 per lembar.

Mengutip keterangan resmi emiten pelayaran itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/8/2023 ) bahwa jumlah saham baru yang akan dilepas dalam aksi korporasi ini mencapai 1.242.384.000 lembar atau setara 14,97 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Jika semua pemegang HMETD menebusnya menjadi saham, maka SOCI akan meraup dana sebesar Rp149,08 miliar.

Namun, PT Soechie Grup selaku pemegang 79,9 persen porsi saham SOCI sudah menyatakan tidak akan menebus HMETD-nya barang selembar pun.

Akibatnya, porsi saham Soechie Group pada SOCI akan menyusut menjadi 67,94 persen.

Untungnya, Paulus Utomo dan Go Darmadi selaku penerima manfaat terakhir atau pengendali perusahaan akan melaksakan semua HMETD-nya.

Sehingga perseroan akan meraup dana sebesar Rp5,068 miliar.

Kedua orang itu juga akan bertindak sebagai pembeli siaga dengan menyiapkan dana masing-masing  Rp36,75 miliar.

Sehingga perseroan kembali mendapat tambahan modal disetor sebesar total Rp78,56 miliar atau 52,7 persen dari total potensi dana right issue.

Bagi pemodal yang ingin menyuntik modal SOCI wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada penutupan bursa tanggal 19 Oktober 2023.

Adapun rasio right issue, setiap 125 pemegang saham lama mendapat 22 HMETD.

Selanjutnya, setiap 1 HMETD dapat menebus 1 saham perseroan dengan harga pelaksanaan mulai tanggal 23-27 Oktober 2023.

Jika perseroan hanya mendapat dana dari kedua pemegang saham pengendali itu maka dana sebesar Rp73,5 miliar akan digunakan untuk melunasi utang anak usaha, yakni PT Inti Energi Line kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI) yang akan jatuh tempo tanggal 25 November 2024.

Bila SOCI meraup dana right issue mencapai sebesar Rp149,08 miliar, maka selain melunasi utang kepada BBNI, perseroan juga akan menambah modal kerja anak usaha, yaitu PT Armada Bumi Pratiwi Lines (ABPL) dan PT Sukses Osean Khatulistiwa Line (SOKL) dengan total nilai Rp75,5 miliar.