Wall Street Melemah Dipicu Tingginya Penjualan Ritel AS
Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (15/8/2023) dipicu tingginya penjualan ritel Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, merosot 361,24 poin, atau sekitar 1,02 persen, menjadi 34.946,39. Indeks S&P 500 melemah 51,86 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 4.437,86. Indeks komposit Nasdaq turun 157,28 poin, atau sekitar 1,14 persen, menjadi 13.631,05.
Laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS pada Selasa menunjukkan penjualan ritel meningkat 0,7 persen bulan lalu, melampaui ekspektasi peningkatan 0,4 persen. Tingginya penjualan ritel mengindikasikan masih solidnya perekonomian AS dan menimbulkan kekhawatiran tertundanya pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif, dengan indeks sektor energi mengalami penurunan tertajam akibat merosotnya harga minyak dunia. Indeks sektor perbankan S&P 500 anjlok 2,75 persen, sedangkan indeks perbankan regional KBW terjun 3,4 persen.
Saham JP Morgan Chase, Bank of America, dan Wells Fargo masing-masing turun 2,5 persen, 3,2 persen, dan 2,3 persen setelah agensi pemeringkat Fitch dikabarkan akan memangkas peringkat beberapa bank di AS.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman September 2023 turun 0,6 persen menjadi US$1.932,90 per ons. Indeks dolar AS naik 0,02 persen menjadi 103,21.
Bursa saham Eropa melemah pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,9 persen, seiring merosotnya saham barang mewah.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 117,51 poin, atau sekitar 1,57 persen, menjadi 7.389,64. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 136,97 poin, atau sekitar 0,86 persen, menjadi 15.767,28.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, merosot 87,80 poin, atau sekitar 0,93 persen, menjadi 9.341,80. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 81,14 poin, atau sekitar 1,10 persen, menjadi 7.267,70.
Nilai tukar poundsterling menguat 0,16 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2705 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,16 persen menjadi 1,1655 euro per pound.

