Defisit Sentuh USD1,06 Miliar, SRIL Derita Tekor Modal USD859 Juta Pada Semester I 2023
Pasardana.id - PT Sri Rejeki Isman Tbk (IDX: SRIL) menderita rugi bersih senilai USD78,039 juta dalam semester I 2023, atau membengkak 27,8 persen dibanding periode sama tahun lalu yang setara USD61,144 juta.
Akibatnya, defisit atau akumulasi kerugian kian menukik 7,9 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,065 miliar pada akhir Juni 2023.
Dampak berikutnya, emiten tekstil keluarga Lukminto itu mengalami tekor modal atau defisit modal sedalam USD859,05 juta pada akhir Juni 2023.
Jika dirunut, penjualan bersih turun 52,2 persen secara tahunan menjadi USD166,9 juta pada akhir Juni 2023.
Pemicunya, nilai ekspor benang amblas 52,7 persen tersisa USD70,125 juta.
Senasib, nilai ekspor pakaian jadi anjlok 65 persen tersisa USD7,426 juta.
Demikian juga penjualan benang ke pasar dalam negeri merosot 63,7 persen menjadi USD33,8 juta.
Lalu, penjualan kain jadi ke pasar dalam negeri melorot 29,4 persen menjadi USD36,8 juta.
Berikutnya, penjualan pakaian jadi ke pasar dalam negeri menukik 72,7 persen sisa USD6,6 juta.
Walau beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 44,2 persen menjadi USD198,25 juta. Tapi SRIL tetap mengalami rugi kotor sedalam USD31,351 juta.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit SRIL yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/8/2023).
Sementara itu, total kewajiban bertambah 1,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,566 miliar pada akhir Juni 2023.

