Calon Emiten Pusat Data Ini Bidik Pertumbuhan Pendapatan 111 Persen di 2023

foto : dok. INET

Pasardana.id - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk atau INET menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 111 persen atau senilai Rp42 Miliar dibandingkan tahun 2022.

Langkah ini akan diperkuat dengan perluasan lini bisnis penyimpanan data, penyewaan jalur dan layanan pita lebar.

Sedangkan pada tahun 2022, perseroan mencatatkan total penjualan sebesar Rp19,9 miliar dengan laba bersih mencapai Rp1,3 Miliar.

Direktur Utama INET, Muhammad Arif mengaku telah mengevaluasi kinerja tahun lalu dan melihat potensi pertumbuhan yang signifikan di pasar.

Ia melanjutkan, INET akan memfokuskan upayanya untuk memperkuat lini bisnis pusat penyimpanan data sebagai solusi infrastruktur teknologi informasi guna mempercepat kecepatan dan kualitas konektivitas bagi pelanggan layanan bisnis.

“Dengan meningkatkan jumlah dan kualitas data center EDGE yang dimiliki, INET berharap, dapat menarik lebih banyak pelanggan B2B dan meningkatkan pendapatan perusahaan,” kata dia kepada media, Senin (17/7/2023).

Selain itu, lanjut dia, INET juga akan meningkatkan penjualan jalur digital dan pita lebar karena dalam era yang semakin terhubung dan bergantung pada konektivitas internet yang cepat, permintaan akan pita lebar yang lebih besar terus meningkat.

“Dengan menawarkan layanan bandwidth yang handal dan berkualitas, INET berencana untuk menarik lebih banyak pelanggan korporat yang membutuhkan kecepatan internet yang tinggi,” kata dia.

Tidak hanya fokus pada peningkatan penjualan, INET juga memiliki rencana untuk melaksanakan proses Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 20 Juli 2023.

Aksi korporasi ini diharapkan akan membuka pintu bagi INET untuk mendapatkan dana segar yang akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan pengembangan infrastruktur yang lebih lanjut.

IPO INET akan melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar lembar saham dengan harga Rp 100 – 101 per saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 151 Miliar.

Dalam proses IPO ini, INET juga akan menerbitkan Waran Seri I dengan rasio 5:7 sebanyak 2,1 Miliar lembar.

Adapun Muhammad Arif, selain menjabat sebagai Direktur Utama INET, juga menjabat sebagai Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).

Dengan pengalamannya yang luas dalam industri telekomunikasi, Muhammad Arif memiliki visi yang kuat untuk mengembangkan INET menjadi salah satu pemimpin pasar yang berkontribusi besar di bidang konektivitas digital.

Sementara itu, Setyanto Hantoro, mantan Direktur Utama Telkomsel, telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama INET.

Pengalamannya yang luas dalam industri telekomunikasi akan memberikan wawasan dan bimbingan yang berharga bagi pengembangan strategis perusahaan ini.