Rasio Modal BBRI Menyusut Jadi 23,3 Persen Pada Akhir Tahun 2022

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Rasio permodalan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (IDX: BBRI) terlihat tergerus.

Hal itu terlihat dari rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimun yang turun menjadi 23,3 persen pada akhir tahun 2022, dari 25,8 persen pada akhir tahun 2021.

Sedangkan rasio kredit bermasalah membaik dengan NPL gross 2,82 persen dari 3,08 persen pada akhir tahun 2021.

Tapi, NPL net sedikit membengkak menjadi 0,73 persen dari 0,70 persen pada tahun 2021.

Rasio penting lainnya, ROA tercatat 3,76 persen; ROE tercatat 20,93 persen; NIM 6,8 persen; BOPO 64,2 persen dan LDR 79,17 persen.

Hal itu tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten bank BUMN itu pada pariwara media cetak, Rabu (8/2/2023).

Namun, laba bersih tahun 2022 tercatat naik  64 persen menjadi Rp51,17 triliun. Sehingga laba bersih per saham naik ke level Rp338 per lembar. Sedangkan di akhir tahun 2021 berada di level Rp238.

Padahal, pendapatan bunga bersih serta pendapatan premi hanya tumbuh 9,5 persen menjadi Rp126,17 triliun.

Pendorongnya, beban operasional lain dapat ditekan sedalam 16,5 persen menjadi Rp61,758 triliun.

Salah satu pos peringan beban, adanya pendapatan lain yang naik 38,5 persen menjadi Rp24,842 triliun.

Selain itu, BBRI mencatatkan keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan senilai Rp4,414 triluun. Pos ini pada tahun 2021 rugi Rp747,9 miliar.

Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 85,5 persen menjadi Rp1.079,27 triliun.  

Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga terkerek 14,8 persen menjadi Rp1307,88 triliun.  

Sehingga aset meningkat 11 persen menjadi Rp1.865,65 triliun.