Beban Usaha Papas Laba CEKA 12 Persen Pada Akhir September 2023

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (IDX: CEKA) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp122,08 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023, atau merosot 12,8 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang Rp140,85 miliar.  

Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp205 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan di akhir kuartal III 2022 berada di level Rp237 per helai.

Jika ditelisik, penjualan bersih menyusut 4,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,71 triliun pada akhir September 2023.

Pemicunya, penjualan palm kernel (PK) ke pasar dalam negeri turun 42,6 persen sisa Rp1,01 triliun.

Senasib, penjualan produk lain-lain ke pasar dalam negeri amblas 11,6 persen yang tersisa Rp514,49 miliar.

Tapi penjualan crude palm oil (CPO) pasar domestik tumbuh 14,5 persen menjadi Rp2,758 triliun.

Bahkan, emiten perkebunan sawit ini telah membukan penjualan tepung pasar domestik sebesar Rp233,69 miliar.

Sedangkan nilai ekspor CPO dan PK tumbuh 6,04 persen secara tahunan menjadi Rp193,2 miliar pada akhir September 2023.  

Menariknya, perseroan dapat menekan beban pokok penjualan sedalam 4,9 persen secara tahunan menjadi Rp4,418 triliun pada akhir September 2023.

Alhasil, laba kotor terkerek 1,03 persen menjadi Rp292,09 miliar.

Sayangnya, beban usaha membengkak 30,2 persen secara tahunan menjadi Rp142,26 miliar pada akhir September 2023.

Akibatnya, laba usaha terpangkas 16,7 persen yang tersisa Rp149,82 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit CEKA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/10/2023).

Sementara itu, jumlah kewajiban melonjak 102,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp340,15 miliar pada akhir September 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 4 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp1,612 triliun pada akhir September 2023.