TBLA Kuras Kas Rp921 Miliar Untuk Operasi Sepanjang Semester I 2022

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id -  PT Tunas Baru Lampung Tbk (IDX: TBLA) mencatatkan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp921,53 miliar di sepanjang semester I 2022, sedangkan di semester I 2021 justru membukukan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp742,27 miliar.

Hal itu dipicu peningkatan pembayaran kepada pemasok dan lainnya sebesar 48,8 persen menjadi Rp8,14 triliun.

Namun, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp381,89 miliar pada semester 1 2022, atau tumbuh 0,36 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp379,54 miliar.

Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar ke level Rp72,37, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level Rp71,93.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit emiten perkebunan itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/8/2022).

Jelasnya, pendapatan usaha tumbuh 17,17 persen menjadi Rp8,003 triliun yang ditopang penjualan produk pabrikasi dan turunan dari pengolahan hasil perkebunan sawit kepada pihak ketiga sebesar Rp4,528 triliun atau naik 42,2 persen dibanding semester I 2021.

Sedangkan penjualan produk serupa kepada pihak berelasi menyusut 4,6 persen menjadi Rp1,591 triliun.

Senada, penjualan produk sampingan dari pengolahan gula rafinasi dan gula kepada pihak berelasi merosot 26,38 persen menjadi Rp1,049 triliun.

Tapi, penjualan produk serupa kepada phak ketiga naik 50,9 persen menjadi Rp833,91 miliar.

Walau beban pokok penjualan membengkak 15,5 persen menjadi Rp6,251 triliun, tapi laba kotor tetap tumbuh 23,46 persen menjadi Rp1,752 triliun.

Sayangnya, beban penjualan membengkak 102,7 persen menjadi Rp438,73 miliar. Terlebih, beban pajak penghasilan naik 28,2 persen menjadi Rp127,27 miliar.

Akibatnya, laba bersih hanya tumbuh 0,18 persen menjadi Rp382,28 miliar.

Sementara itu, utang bank jangka pendek bertambah 114,29 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp3,253 triliun. Sehingga aset perseroan tumbuh 6,6 persen menjadi Rp22,488 triliun.