Walll Street Melemah Dipicu Data Inflasi AS

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Rabu (13/7/2022) dipicu respon para investor terhadap data inflasi Amerika Serikat yang terbaru.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 208,54 poin, atau sekitar 0,67 persen, menjadi 30.772,79. Indeks S&P 500 melemah 17,02 poin, atau sekitar 0,45 persen, menjadi 3.801,78. Indeks komposit Nasdaq melorot 17,15 poin, atau sekitar 0,15 persen, menjadi 11.247,58.

Indeks harga konsumen AS meningkat 9,1 persen pada Juni, peningkatan tertinggi sejak 1981, dipicu melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 11,2 persen.

Tingginya inflasi AS memunculkan kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve dapat mencapai 100 basis poin pada akhir bulan ini dan berpotensi memicu terjadinya resesi global.

Sembilan dari 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif, dengan indeks sektor industry dan layanan komunikasi mengalami penurunan tertajam. Indeks barang kebutuhan konsumen berakhir di teritori positif.

Perhatian para investor selanjutnya akan tertuju kepada dirilisnya laporan keuangan kuartal kedua 2022 beberapa bank besar AS seperti JPMorgan Chase dan Citigroup.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik dipicu mencuatnya kekhawatiran resesi. Harga emas untuk pengiriman Agustus 2022 naik 0,1 persen menjadi US$1.726,70 per ons.

Peningkatan harga emas berjangka terbatasi penguatan nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,17 persen menjadi 108,14.

Bursa saham Eropa melemah pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa merosot 1 persen, dipicu data inflasi AS.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 53,49 poin, atau sekitar 0,74 persen, menjadi 7.156,37. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, merosot 149,16 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 12.756,32.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melorot 69,90 poin, atau sekitar 0,87 persen, menjadi 7.944,90. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melemah 43,96 poin, atau sekitar 0,73 persen, menjadi 6.000,24.

Nilai tukar poundsterling menguat 0,6 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,1968 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,3 persen menjadi 1,1819 euro per pound.