Punya Portofolio US$1 Miliar, European Investment Bank Diajak Menkominfo Perbesar Investasi di Indonesia
Pasardana.id - Pemerintah Republik Indonesia membuka peluang bagi investor dari Uni Eropa untuk mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi atau infrastruktur digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, peluang investasi infrastruktur digital di hulu dan hilir masih terbuka lebar dengan adanya peningkatan penggunaan teknologi digital di kalangan masyarakat Indonesia.
“European Investment Bank ingin mengembangkan investasi di Indonesia. Sampai saat ini, EIB sudah investasi sekitar US$500 Juta, tetapi Bapak Duta Besar tadi menyampaikan European Investment Bank ini punya portfolio yang sangat besar, US$1 Miliar lebih yang bisa diinvestasikan di Indonesia,” ungkapnya dikutip Rabu (8/6/2022).
Menteri Johnny menyatakan, Pemerintah Indonesia membuka ruang bagi EIB untuk investasi di sektor digital mulai dari infrastruktur digital di tingkat hulu (upstream) sampai hilir (downstream).
“Apakah itu fiber optic, fiberlink, satelit hingga base transceiver station, itu dibuka ruang dan di dalam downstream infrastruktur TIK seperti pusat-pusat data. Tidak saja pusat data pemerintah, tetapi juga pusat-pusat data sektor privat,” jelasnya.
Menkominfo menilai, saat ini Indonesia termasuk negara dengan konsumsi data perkapitanya masih kecil.
“1 watt per kapita jika perbandingkan dengan negara tetangga yang terdekat yang memiliki sekitar 100 watt per kapita. Dibandingkan dengan Jepang saja misalnya, negara mirip dengan Indonesia yang terdiri dari kepulauan, itu sekitar 10 watt per kapita. Berarti ada 10 kali lipat lagi potensi pengembangan kita. Pengembangan 10 kali lipat itu setara dengan sekitar 3 giga watt listrik,” jelasnya.
Dengan jumlah konsumsi sebesar itu, Menteri Johnny menyatakan terdapat peluang peningkatan potensi investasi infrastruktur digital di sektor hulu.
Apalagi saat ini, Menkominfo menegaskan Indonesia sedang mengembangkan model pembiayaan baru blended financing atau bauran pembiayaan.
“Potensi investasi di sektor digital bisa mengikutsertakan European Investment Bank untuk mengambil bagian pembiaayaan. Kita di Indonesia sekarang ini mengembangkan satu model pembiayaan baru yaitu blended financing atau campuran bauran pembiayaan dan pembiayaan yang bernuansa green financing untuk memberikan dukungan kepada pembiayaan pembangunan infrastruktur yang pro dengan lingkungan hidup,” tandasnya.

