Bayar Utang Kepada Pemegang Saham, Arkaro Hydro Tawarkan 578,9 Juta Saham Baru

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Arkora Hydro Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan melepas sebanyak 578,9 juta lembar saham bernominal Rp25 per saham.

Mengutip keterangan prospektus pada laman e-IPO, Senin (20/6/2022) bahwa calon emiten energi baru terbarukan ini akan melepas saham dengan jumlah setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Sebagai langkah awal, perseroan mulai melakukan penawaran saham dengan kisaran harga Rp286 hingga Rp310 per saham pada tanggal 20 hingga 28 Juni 2022. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp165,85 miliar hingga Rp179,769 miliar.

Diharapkan, OJK menerbitkan pernyataan efektif IPO pada tanggal 30 Juni 2022.

Jika demikian, bersama Lotus Andalan Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek, melakukan penawaran umum pada tanggal 4 hingga 6 Juli 2022.

Bersamaan dengan itu, perseroan juga menawarkan 10 persen dari jumlah saham IPO kepada karyawan melalui program ESA (Employee Stock Allocation).

Rencananya, sebanyak 63 persen dana IPO akan digunakan untuk Penambahan Penyertaan Modal pada anak usaha.

Rincinya, 54 persen sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Hydro Sulawesi, pembangkit listrik minihidro.

Selebihnya, 29 persen sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Energi Baru, anak usaha perseroan guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan konstruksi PLTM Kukusan 2 yang direncanakan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2022.

Selanjutnya, sebanyak 17 persen sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Tenaga Matahari, anak usaha perseroan yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik surya.

Sisanya, atau 37 persen dana akan digunakan untuk melunasi sisa utang kepada ACEI Singapore Holding Private Ltd,yang saat ini memegang 40 persen saham perseroan,

Untuk diketahui, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, perseroan telah membukukan laba bersih Rp49,511 miliar, setelah membukukan pendapatan sebesar Rp198,39 miliar.