Beban Bengkak, Laba BSDE Anjlok 42 Persen Pada Kuartal I 2022
Pasardana.id - PT Bumi Serpong Damai Tbk (IDX: BSDE) mencatatkan laba bersih senilai Rp347,9 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2022, atau anjlok 42 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp599,95 miliar.
Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp16,64, sedangkan di akhir Maret 2021 masih berada di level Rp28,69.
Padahal dalam siaran pers Senin (9/5/2022), emiten pengembang kota mandiri ini mengaku membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp2,03 triliun atau tumbuh 21,4 persen dibandingkan akhir Maret 2021 yang terbilang Rp1,67 triliun.
Jelasnya, segmen Penjualan Lahan, Bangunan dan rumah susun tercatat sebagai segmen dengan kontribusi terbesar yakni 80,01 persen atau sebesar Rp1,62 triliun.
Apabila dirinci lebih lanjut, sebesar 85,17 persen dari angka perolehan tersebut bersumber dari Penjualan Lahan dan Bangunan yakni sebesar Rp1,38 triliun.
Segmen Penjualan Lahan, Bangunan dan rumah susun pada tiga bulan pertama 2022 berhasil tumbuh 20,11 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni Rp1,35 triliun.
Direktur BSDE, Hermawan Wijaya mengungkapkan, sub-segmen Penjualan Tanah dan Bangunan rumah susun pada tahun ini tumbuh signifikan 260,22 persen menjadi Rp240,42 miliar dari posisi tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp66,74 miliar.
“Pencapaian ini menjadikan sub-segmen ini sebagai segmen dengan pertumbuhan tertinggi,” kata dia.
Adapun segmen Pendapatan Sewa adalah segmen dengan kontribusi terbesar kedua dengan kontribusi 8,91 persen, yang berhasil mencatat kinerja sebesar Rp180,65 miliar, tumbuh 4,33 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sayangnya, Beban Pokok Pendapatan yang membengkak 71,76 persen menjadi Rp767,38 miliar, sehingga Laba Kotor tercatat sebesar Rp1,26 triliun, atau tumbuh 3,03 persen dibandingkan tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp1,22 triliun.
Kian tertekan, jumlah beban usaha tercatat membengkak 15,8 persen menjadi Rp628,9 miliar. Dampaknya, laba usaha turun 15,5 persen menjadi Rp630,46 miliar.
Lalu, beban lain-lain bersih membengkak 158,8 persen menjadi Rp233,82 miliar. Karena kuartal I 2022 ini perseroan tidak mencatatkan keuntungan dari akuisisi saham entitas anak, pos ini pada kuartal I 2021 tercatat Rp153,99 miliar.
Lebih lanjut Hermawan menjelaskan, perlambatan pertumbuhan Laba Bersih dikarenakan dalam tiga bulan pertama 2022 tidak mencatatkan pendapatan lain-lain yang signifikan seperti tahun lalu.
“Tahun lalu, sebagai dampak dari pertumbuhan anorganik berupa akuisisi,” jelas dia.
Kedepan, kata dia, BSDE masih memiliki persediaan properti sebesar Rp5,73 triliun yang terdiri dari akun Tanah dan Bangunan yang siap Dijual dan Bangunan yang Sedang Dikonstruksi.
Untuk persediaan dalam kategori Tanah dan Bangunan yang Siap Dijual hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp3,21 triliun.
Proyek BSD City dan The Element tercatat sebagai proyek dengan persediaan terbesar yakni Rp2,01 triliun.
Kemudian proyek dengan persediaan Tanah dan Bangunan yang Siap Dijual terbesar selanjutnya adalah Klaska Residence Rp286,19 miliar dan South Gate Rp239,71 miliar.
Sedangkan kategori Bangunan yang Sedang Dikonstruksi tercatat memiliki Persediaan senilai Rp2,52 triliun. Lagi-lagi proyek BSD City dan The Element menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi yakni Rp788,32 miliar.
Kemudian proyek dengan persediaan Bangunan yang Sedang Dikontruksi terbesar kedua dan selanjutnya adalah South Gate Rp591,86 miliar dan Aerium Rp535,58 miliar

