CLEO Akan Tambah Tiga Pabrik AMDK Berkapasitas 300 Juta Liter Per Tahun

Foto : Dok. CLEO

Pasardana.id -  PT Sariguna Primatirta Tbk (IDX: CLEO) akan menambah 3 pabrik baru di luar wilayah Jawa, yaitu Sumatera dan Kalimantan.

Masing-masing pabrik tersebut berkapasitas hingga 100 juta liter per tahun.

Wakil Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia mengatakan, aksi korporasi tersebut sejalan dengan tingginya permintaan Air Dalam Kemasan (AMDK) dan sebagai antisipasi perseroan atas lonjakan permintaan konsumen.

Hingga saat ini, CLEO telah memiliki 27 pabrik pengolahan AMDK ditambah dengan 3 pabrik lainnya yang diproyeksikan akan selesai di tahun 2022.

Perseroan memiliki jaringan distribusi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, diantaranya; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua, dengan total jaringan sebanyak 200 distributor internal dan 1.515 total distributor eksternal.

“Diharapkan dengan semakin tersebarnya produk dan jaringan distribusi CLEO, dapat menambah semakin banyaknya market share Perseroan dan dapat memberikan CLEO untuk terus mencari peluang baru sehingga Perseroan optimis dapat memberikan kinerja lebih baik lagi hingga akhir tahun ini,” jelas dia kepada media, Kamis (12/5/2022).

Ia melanjutkan, CLEO mempunyai dua produk yang ditawarkan kepada masyarakat, yaitu botol dan non-botol.

Melihat pertumbuhan AMDK yang positif, produk selain botol CLEO masih menjadi kontributor utama bagi penjualan CLEO, yaitu sebesar 51 persen pada Kuartal-I 2022.

Sementara kontribusi penjualan pada segmen botol meningkat menjadi 48% pada Kuartal-I 2022 dibandingkan tahun lalu, yaitu 41 persen.

Ia juga menyampaikan, perseroan mengalami meningkatan penjualan sebesar 30 persen atau mencapai Rp307,7 miliar pada Kuartal I-2022.

Peningkatan tersebut didorong oleh performa CLEO yang terus meningkat, baik kualitas produk maupun kualitas pelayanan.

“Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp45,8 miliar atau meningkat 9 persen di Kuartal I-2022. Kenaikan ini tidak terlepas dari prospek AMDK yang terus bergeliat, ditambah dengan lonjakan permintaan air minum pada momentum saat ini,“ papar dia.