Permintaan Cetakan Sarung Tangan Tinggi, MARK Diproyeksi Tembus Rp1.300
Pasardana.id - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (IDX: MARK) membukukan penjualan sebesar Rp 1,143 triliun pada tahun 2021, atau melonjak 111,08 persen dibanding tahun 2020.
Hasil itu juga mendongkrak laba bersih menjadi Rp392 miliar, atau naik 171,9 persen dibandingkan tahun 2020.
Direktur Utama MARK, Ridwan Goh mengatakan, perseroan memiliki potensi besar untuk pertumbuhan kinerja keuangan di tahun 2022.
Pertumbuhan didukung oleh peningkatan kapasitas produksi, kenaikan permintaan pasar sarung tangan global, dan masih besarnya potensi pasar sarung tangan di Asia.
Cetakan sarung tangan yang diproduksi bisa digunakan untuk mencetak sarung tangan karet, nitril, household, namun tidak mencetak sarung tangan plastic.
“Perseroan merupakan produsen cetakan sarung tangan nitril terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 16,8 juta buah per tahun. Perseroan menguasai pangsa pasar (market share) cetakan sarung tangan nitril global hingga 40 Persen,” ujar dia kepada media, Rabu (11/5/2022).
Ia melanjutkan, permintaan sarung tangan karet diperkirakan berlanjut hingga 2022.
Data asosiasi produsen sarung tangan karet dari Malaysia mengungkapkan, bahwa pertumbuhan permintaan sarung tangan karet berkisar 15 - 20 persen hingga tahun 2022.
“Kondisi tersebut akan berimbas positif terhadap Mark Dynamics,” ujar dia.
Untuk mencapai visi tersebut, lanjutnya, perusahaan terus berupaya untuk memberikan produk berkualitas tinggi premium.
Perusahaan juga berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi, mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan melakukan pengiriman tepat waktu.
Selain itu, perusahaan mempekerjakan dan mempertahankan tenaga kerja berbakat yang dinamis. Juga menghasilkan dan mengadopsi ide dan inovasi produk baru.
Ia juga menegaskan, perseroan berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan adanya operasional pabrik baru kedua di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta pcs/bulan pada akhir tahun 2021.
Lebih lanjut, dia juga yakin, pertumbuhan kinerja keuangan perseroan bakal didukung oleh peningkatan harga sarung tangan karet yang berimbas juga terhadap peningkatan harga cetakan sarung tangan yang diproduksi Perseroan.
Kapasitas produksi Perseroan untuk cetakan sarung tangan mampu hingga 2 juta cetakan per bulan.
“Hal ini sudah terjadi sejak akhir tahun 2021. Peningkatan kapasitas produksi tersebut sejalan dengan lonjakan permintaan sarung tangan karet global.” kata dia.
Sementara itu, dalam menyikapi dinamika bisnis di era 4.0, dan melihat berbagai tantangan di industri manufaktur cetakan sarung tangan karet (hand former) berbahan dasar keramik di Indonesia.
Perseroan memiliki visi menjadi produsen hand former teknologi tinggi yang disukai secara global, dan menciptakan nilai ekonomis bagi semua pemangku kepentingan.
Di kesempatan terpisah, analis B Trade, Andhika Cipta Labora mengungkapkan, bahwa MARK merupakan satu-satunya perusahaan cetakan sarung tangan di Indonesia, dengan catatan historis, dimana perseroan baru saja melakukan perluasan bisnis dengan pabrik barunya sehingga nantinya akan memiliki produksi yang lebih besar dan dominan di ekspor.
"Kondisi itu menjadi sentimen yang sangat positif bagi MARK. Saham MARK untuk jangka menengah di targetkan bakal mencapai level 1.300 per saham. Seharusnya bisa lebih tinggi jika capaian kinerja di kuartal I-2022 perseroan tetap berada di jalur positif,” pungkas dia.

