Penjualan Alat Berat Tambang Topang ASII Raih Laba Rp6,9 Triliun Pada Kuartal I 2022

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Astra International Tbk (IDX: ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp6,9 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2022, atau naik 84 persen dibanding kuartal I 2021.

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, hasil ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua bisnis Grup.

“Khususnya, divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis,” kata dia kepada media, Rabu (27/4/2022)..

Ia menjelaskan, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp71,9 triliun, atau naik 39 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021.

“Perseroan membukukan kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun 2022, didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi,” terang dia.

Ia merinci, laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 56 persen menjadi Rp2,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan mobil Astra yang meningkat 44 persen menjadi 142.000 unit dengan pangsa pasar meningkat dari 53 persen menjadi 54 persen.

Selama kuartal ini, telah diluncurkan 17 model baru dan 5 model revamped.

Tapi penjualan sepeda motor Honda menurun 6 persen menjadi 952.000 unit, yang disebabkan oleh masalah pasokan semikonduktor.

Pangsa pasar juga mengalami penurunan. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 1 model baru dan 6 model revamped.

Pada sisi lain, laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 138 persen menjadi Rp2,6 triliun, disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.

Berikutnya, laba bersih divisi jasa keuangan meningkat 50 persen menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2022 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen.

Adapun laba bersih dari divisi agribisnis meningkat 198 persen menjadi Rp385 miliar.