INCO Akan Kuasai 30 Persen Proyek Pengolahan Nikel Pomala
Pasardana.id –- PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou) guna mengembangkan fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) atau teknologi pengolahan nikel untuk battery grade secara hidrometalurgi di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Hal itu tertuang dalam Perjanjian Kerangka Kerjasama untuk mengembangkan Proyek HPAL Pomalaa.
Direktur Utama INCO, Febriany Eddy mengatakan, Huayou datang dengan agenda rendah karbon, bukan untuk menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara.
“Huayou telah membuktikan rekam jejaknya dalam konstruksi dan operasi HPAL di Indonesia,” kata dia kepada media, Kamis (28/4/2022).
Ia menjelaskan, Huayou akan membangun dan melaksanakan Proyek HPAL Pomalaa, dan INCO akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30 persen saham Proyek HPAL Pomalaa tersebut.
Dijelaskan, Proyek HPAL Pomalaa akan mengadopsi dan menerapkan proses, teknologi dan konfigurasi HPAL Huayou yang telah teruji untuk memproses bijih limonit dan bijih saprolit kadar rendah dari tambang PT Vale di Pomalaa, untuk menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi hingga mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun.
Febriany menegaskan, perseroan dan Huayou akan menekan jejak karbon proyek dan sepakat untuk tidak menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara captive sebagai sumber listrik dalam bentuk apapun untuk pengoperasian Proyek HPAL Pomalaa.

