Beban Bengkak, Laba GGRM Anjlok 38 Persen Pada Kuartal I 2022

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id PT Gudang Garam Tbk (IDX: GGRM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,076 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2022, atau anjlok 38,37 persen dibandingkan periode sama tahun 2021, yang tercatat sebesar Rp1,746 triliun.

Akibatnya laba per saham dasar turun ke level Rp560, sedangkan di akhir Maret 2021 berada di level Rp908.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2022 tanpa audit yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/4/2022).

Jelasnya, pendapatan menyusut 1,5 persen menjadi Rp29,29 triliun yang ditopang penjualan rokok kretek mesin ke dalam negeri senilai Rp26,463 triliun, atau turun 1,3 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp26,838 triliun.

Senasib, penjualan rokok kretek tangan ke dalam negeri turun 6,27 persen menjadi Rp2,046 triliun.

Demikian juga dengan penjualan rokok ke luar negeri turun 20,8 persen menjadi Rp346,9 miliar. Hanya penjualan kertas karton yang naik 20,2 persen menjadi Rp464, 54 miliar.

Sayangnya, biaya pokok penjualan membengkak 1,04 persen menjadi Rp26,018 triliun, sehingga laba kotor turun 16,15 persen menjadi Rp3,272 triliun.

Kian tertekan dengan beban usaha yang membengkak 6,1 persen menjadi Rp1,902 triliun. Dampaknya, laba usaha anjlok 35,03 persen menjadi Rp1,467 triliun.

Sementara itu, aset perseroan menyusut 1,5 persen menjadi Rp88,541 triliun karena utang cukai, PPN dan pajak rokok turun 7,8 persen menjadi Rp14,831 triliun.