Arkora Harap Lembaga Keuangan Topang Target Energi Hijau

Foto : Dok. Arkora

Pasardana.id - PT Arkora Hydro siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) aliran sungai langsung (run-of-river) guna menopang pencapaian terget sumbangan Energi Baru Terbarukan (EBIT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.

“Melalui green financing dan dukungan segenap pemangku kepentingan, Arkora Hydro yakin pembangunan PLTA di Indonesia dapat ditingkatkan guna mencapai target EBT 23 persen pada 2025,” kata Presiden Direktur Arkora Hydro, Aldo Artoko kepada media, Rabu (30/3/2022).

Ia menjelaskan, selama ini, proyek Arkora Hydro didukung oleh konsorsium keuangan ternama dan lembaga multilateral yang diakui secara global, yaitu Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

IIF merupakan anak Perusahaan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC) dan Asian Development Bank (ADB), KfW Development Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Kamis (24/3) lalu,  Anak usaha Arkora Hydro, PT Arkora Energi Baru merupakan salah satu perusahaan yang ikut dalam acara tersebut dengan menandatangani kesepakatan jual-beli listrik (Power Purchasing Agreement/PPA) untuk PLTM Kukusan 2.

“Arkora berharap, proyek PLTA/M Kukusan 2 Lampung juga bisa didukung oleh konsorsium pendanaan yang sama,” harap dia.

Saat ini, Arkora Hydro mengoperasikan dua PLTA sebesar 17,4 megawatt (MW) di Jawa Barat dan Sulawesi Tengah.

Arkora juga sedang melakukan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 10 MW di Sulawesi Tengah-2 dengan target commisioning date pada kuartal I-2023 dan pembangkit 5,4 MW di Lampung, Sumatera, dengan target commissioning date pada kuartal IV-2024.

Selain total 32,8 MW dari kapasitas terpasang dan dalam tahap konstruksi, serta kerjasama yang dijalin bersama PLN, Arkora Hydro terus aktif mengembangkan potensi-potensi tenaga air baik secara organik maupun inorganik.

Lebih lanjut ia mengingatkan, Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan penyokong terbesar pembangkit EBT.

Pada 2021, gabungan pembangkit listrik tenaga air mencapai 6.601,9 MW.

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional 2017, potensi PLTA mencapai 94.476 MW. Dengan kapasitas yang sekarang, potensi PLTA yang termanfaatkan baru 6,99 persen.

Meskipun masih kecil, sumbangan PLTA terhadap total kapasitas pembangkit EBT tergolong besar. Berdasarkan data Kementerian ESDM, per 2021, kontribusi PLTA dalam EBT mencapai 59 persen.

Dalam RUPTL 2021-2030 juga disebutkan bahwa PLN menargetkan penambahan kapasitas PLTA sebesar 3.150 MW.

Terlebih, biaya pembangkitan dengan menggunakan EBT sudah semakin turun dan kompetitif, termasuk harga listrik yang berasal dari PLTA.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam sejumlah kesempatan mengungkapkan, harga jual listrik PLTA saat ini sudah berada di kisaran Rp943-945 per kWh (di bawah Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan Nasional Tahun 2020 sebesar Rp 1027 per kWh).