Penyebab Solar Langka, Begini Kata Dirut Pertamina

Foto : istimewa

Pasardana.id - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati melakukan rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Senin (28/3/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Nicke membeberkan penyebab kelangkaan BBM jenis solar di sejumlah daerah.

Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan naiknya permintaan solar, sementara kuota solar diturunkan pada tahun ini.

"Kita lihat pertumbuhan ekonomi naik sekitar 5 persen, maka dampak terhadap mobilitas dan aktivitas usaha terlihat dari peningkatan demand, termasuk solar," ujar Nicke.

Nicke mengatakan, supply kuota solar subsidi ini lebih rendah 5 persen dari tahun sebelumnya.

Perbedaan ini menyebabkan adanya masalah di sisi pasokan.

"Gap inilah yang menyebabkan terjadinya masalah di supply. Demand naik 10 persen, tapi supply kuotanya turun 5 persen," ujarnya.

Nicke juga mengatakan, disparitas harga antara solar subsidi dan solar non subsidi semakin jauh, mencapai Rp7.800 per liter.

Hal ini menyebabkan adanya peralihan konsumsi dari solar non subsidi ke solar subsidi.

"Kami lakukan pengendalian dan monitoring di lapangan agar sesuai untuk yang diperuntukkan," kata Nicke.

Oleh karena itu, menurut Nicke, butuh petunjuk teknis dari pemerintah terkait siapa saja yang berhak mengkonsumsi solar subsidi dan volumenya.

"Mungkin perlu Keputusan Menteri (Kepmen) yang kemudian bisa digunakan sebagai dasar di lapangan," ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini sejumlah daerah tengah mengalami kelangkaan BBM solar, seperti Sumatera Selatan, Bengkulu, hingga Riau.

Masing-masing kepala daerah bahkan harus turun gunung untuk menyelesaikan kelangkaan solar tersebut.