Mitratel Usulkan Rasio Pembayaran Dividen Tahun 2021 Capai 70 persen

Foto : Dok. MTEL

Pasardana.id - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IDX: MTEL) atau Mitratel berencana membagikan dividen dengan rasio maksimum sebesar 70 persen dari laba bersih tahun buku 2021.

Sekretaris Perusahaan Mitratel, Hendra Purnama mengatakan, rasio dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Mitratel yang baru melantai di bursa kurang lebih 4 bulan lalu atau tepatnya tanggal 22 November 2021, berhasil membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp1,38 triliun atau melonjak 129,4 persen ini menandakan bahwa Mitratel memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders,” terang dia kepada media, Kamis(10/3/2022).

Ia menejelaskan, lonjakan laba bersih tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatannya.

Sepanjang 2021, pendapatan Mitratel tumbuh 11 persen menjadi Rp 6,87 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 6,18 triliun.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel pada 2021 mencapai Rp 5,18 triliun, atau meningkat 23,9 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 4,18 triliun.

Margin EBITDA naik menjadi 75,5 persen dari 67,6 persen.

Adapun margin laba bersih Mitratel pada 2021 mencapai 20,1 persen, atau meningkat dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar 9,7 persen.

”Laba bersih perseroan pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organic dan inorganic melalui strategi sales yang agresif dengan memanfaatkan keunggulan portofolio Mitratel yang tersebar secara luas di lokasi-lokasi atraktif,” jelas dia.

Dia juga menyampaikan, sepanjang tahun 2021 lalu, Mitratel telah menambah sebanyak 796 tower dan 2.376 tenant secara organic.

Selain itu, perseroan melakukan strategi pertumbuhan inorganic yang agresif melalui akuisisi tower Telkomsel sebanyak 8.139 tower dan 8.215 tenant, serta konsolidasi aset tower Telkom sebanyak 798 tower dan 1.432 tenant.

Kedepan, kata dia, perseroan akan terus memacu pertumbuhan organic.

Mitratel akan melakukan langkah agresif untuk menangkap peluang permintaan menara baru (B2S) dan colocation dari MNO melalui peningkatan kapasitas dan cakupan layanan.

Langkah berikutnya, strategi M&A untuk melengkapi pertumbuhan organic.

Perseroan akan melakukan konsolidasi industri dengan memanfaatkan kekuatan neraca dan arus kas perusahaan, serta memaksimalkan sinergi Telkom Group.

Kemudian, ekspansi ke layanan baru.

Perseroan akan mengembangkan portofolio layanan infrastruktur digital yang lengkap untuk mendukung pengembangan infrastruktur penting dari MNO seperti Fiber, Edge infra solution, power-to-tower dan digital services (seperti IoT).

Berikutnya, meningkatkan efisiensi operasional. Perseroan akan mengimplementasikan inisiasi efisiensi biaya di berbagai area, seperti biaya operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan profitabilitas dan arus kas. Perseroan juga akan melakukan transformasi digital operasional dengan meningkatkan operational business process melalui integrasi sistem IT.

Dengan demikian, ungkap dia, Mitratel bakal terus bertumbuh dan mempertahankan reputasi perusahaan untuk bisnis yang berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan.

“Tahun ini, kami menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 10 persen (melampaui rata-rata pertumbuhan industry) dengan 750 pembangunan menara dan 3.000 kolokasi secara organic, serta tambahan 3.000 tower  secara inorganic,” pungkas dia.