Awas, NPL Gros BBRI Naik Jadi 3,08 Persen Pada Tahun 2021
Pasardana.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (IDX: BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp30,775 triliun sepanjang tahun 2021, atau naik 64,81 persen dibanding tahun 2020, yang tercatat sebesar Rp18,66 triliun.
Hasil ini mendongkrak laba per saham bersih menjadi Rp238, sedangkan di akhir tahun 2020 hanya Rp152.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit emiten bank BUMN yang baru saja menerima pengabungan PT Pegadaian dan PMN itu, pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/2/2022).
Jelasnya, pendapatan bunga tumbuh 5,6 persen menjadi Rp143,52 triliun. Seiring dengan itu, beban bunga dapat ditekan sedalam 30,9 persen menjadi Rp29,428 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih tumbuh 22,58 persen menjadi Rp114,09 triliun.
Walau beban operasional lainnya membengkak 14.06 persen menjadi Rp73,981 triliun, tapi laba operasional naik 41,37 persen menjadi Rp41,155 triliun.
Sementara itu, kredit yang disalurkan mencapai Rp994,41 triliun, atau tumbuh 5,4 persen dibandingkan tahun 2020, yang tercatat sebesar Rp943,79 triliun. Tapi pembiayaan syariah anjlok 84,7 persen, tersisa Rp7,748 triliun.
Pada sisi lain, dana pihak ketiga mencapai Rp1.138,74 triliun, atau tumbuh 1,6 persen dibandingkan akhir tahun 2020, yang tercatat sebesar Rp1.120,91 triliun.
Adapun rasio KPMM (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun) naik menjadi 25,28 persen. Tapi NPL gros memburuk menjadi 3,08 persen. Berbeda dengan NPL net, yang membaik menjadi 0,7 persen.
Sehingga, rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif naik menjadi 6,16 persen.
Terakhir, NIM naik menjadi 6,89 persen.

