Kinerja BUMN Ke Depan Diproyeksi Masih Akan Solid

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kinerja BUMN diproyeksi masih akan solid ke depannya.

Hal ini didukung oleh sejumlah sentimen yang akan mendorong kinerja BUMN. Misalnya, harga komoditas yang saat ini masih solid, akan meningkatkan kinerja BUMN tambang.

Meningkatnya minat kredit masyarakat akan menguntungkan BUMN di sektor perbankan.

Sementara geliat pembangunan infrastruktur dan proyek ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur akan membawa angin segar bagi perusahaan BUMN di sektor konstruksi.

Adapun pertumbuhan minat masyarakat untuk berinvestasi juga akan meningkatkan kinerja BUMN di sektor jasa keuangan.

Dengan pasar modal Indonesia yang terus bertumbuh, BNI Sekuritas sebagai anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI), meyakini prospek bisnisnya masih akan baik ke depan, baik untuk segmen brokerage maupun underwriting.

Dalam sambutannya saat pembukaan event State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Senin (17/10) lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan, bahwa prospek BUMN akan terus membaik seiring pulihnya perekonomian pasca mengalami puncak gelombang pandemi Covid-19.

Ini tercermin dari angka pendapatan BUMN yang naik 18,8% secara year-on-year (yoy), dimana tahun 2021 pendapatan konsolidasi BUMN mencapai Rp 2.295 triliun atau setara US$ 160 miliar.

Dari sisi bottom line, jelas Erick, laba konsolidasi BUMN tumbuh 838%, dari semula Rp 13 triliun atau US$ 892 juta pada 2020 dan menjadi Rp 124,7 triliun atau setara US$ 9 miliar.

Kinerja BUMN pun diyakini masih akan terus bertumbuh, dimana pada tahun ini, Erick menargetkan laba konsolidasi BUMN akan mencapai lebih dari US$ 10 miliar.

“Keberhasilan BUMN dalam mencetak kinerja ciamik tidak terlepas dari transformasi yang dilakukan. Sejak 2019, kami melakukan transformasi yang saat ini sudah mencapai 80%. Dalam satu setengah tahun ke depan akan mencapai 100% seperti yang sudah kami targetkan,” terang Erick seperti dilansir dalam siaran pers, Kamis (20/10).

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang mengungkapkan, bahwa BUMN memiliki peran strategis dan vital dalam pemulihan dan transformasi ekonomi Indonesia pasca pandemi.

“Perbaikan kinerja BUMN menjadi salah satu pendorong peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dengan mencatatkan peningkatan hingga 35% sepanjang 2022,” jelasnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Agung Prabowo selaku Direktur Utama BNI Sekuritas menyebutkan, BNI Sekuritas telah melakukan sejumlah langkah untuk mendorong kinerja sampai akhir tahun.

Sejumlah langkah yang telah dilakukan, diantaranya; meningkatkan akuisisi tier-A investment management companies, berfokus pada proyek merger dan akuisisi (M&A) dengan imbal hasil tinggi (high yield), serta diversifikasi pada transaksi obligasi primer dan sekunder.

Investment Banking BNI Sekuritas juga aktif menggarap sejumlah proyek prestisius, diantaranya; membantu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI) dalam penerbitan Green Bond, menjadi kepala penasihat (lead M&A advisor) dalam akuisisi Bank Mayora oleh Bank BNI, hingga membantu penerbitan Global Bond PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (IDX: ICBP). BNI Sekuritas juga membantu menyukseskan sejumlah perusahaan untuk menggelar IPO, diantaranya PT Mora Telematika Indonesia Tbk (IDX: MORA).

Melalui aplikasi BIONS, BNI Sekuritas juga terus melakukan transformasi digital guna memudahkan dan menarik masyarakat dalam berinvestasi.

“Dengan membaiknya kondisi pandemi serta masih solidnya indikator makro-ekonomi, kami meyakini kinerja BUMN dan anak usahanya akan semakin baik tahun ini, termasuk kinerja BNI Sekuritas,” tandas Agung Prabowo.