Dukung UMKM Lokal, Google Berikan Pelatihan Lewat Program Gapura Digital

Foto : istimewa
Foto : istimewa

Pasardana.id - Sebagai upaya dalam mempercepat transformasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke digital dan menajamkan resilience dimasa pandemi Covid-19 ini, perusahaan teknologi Google Indonesia mengumumkan telah melatih sebanyak 2 juta UMKM sejak 2015 melalui program Gapura Digital.

Dari jumlah tersebut, terdapat 614 ribu lebih peserta perempuan yang mengikuti kelas tentang strategi konten dan pemasaran digital. Sekaligus, cara bersiap untuk memasuki e-commerce, cara menjaga keamanan online, dan banyak modul pelatihan lainnya.

“Kami berkomitmen untuk melatih 2 juta UMKM di Indonesia hingga akhir 2021. Pada Hari UMKM Nasional ini, kami mengumumkan sasaran tersebut telah tercapai, beberapa bulan lebih awal dari rencana,” ujar Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Dalam menggelar pelatihan tersebut, kata Randy, Google bekerja sama dengan berbagai lembaga, kementerian, dan perusahaan.

"Kami kolaborasi dengan Kemenparekraf, kasih pelatihan digital untuk berpotensi jangkau pasar luar negeri. Juga kerja sama dengan Danone, Samsung, dan masih banyak lagi," jelasnya.

Yang paling membanggakan, lanjut Randy, dari jumlah peserta pelatihan ini adalah seperempatnya adalah kaum perempuan, atau tepatnya, 614.000 peserta. Peserta perempuan tersebut mengikuti kelas tentang strategi konten dan pemasaran digital, cara bersiap untuk memasuki e-commerce, cara menjaga keamanan online, dan modul pelatihan lainnya.

Randy juga mengatakan, lembaga survei Kantar Worldpanel melakukan survei terhadap 1.571 pemilik bisnis di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia timur yang telah mengikuti pelatihan Gapura Digital atau Women Will yang dilakukan sejak April hingga Juni 2021.

Tujuan riset ini, yaitu untuk memahami bagaimana keterampilan digital dapat membantu pelaku usaha dalam beradaptasi, mengubah strategi, hingga mendapatkan lebih banyak pelanggan.

Selain itu, survei juga bertujuan untuk memahami cara yang bisa dilakukan untuk membantu pemilik bisnis dari berbagai skala.

Randy mengungkapkan, berdasarkan hasil survei tersebut, tercatat 26 persen responden mengaku bisnis mereka bertahan selama pandemi, 80 persen mendapatkan lebih banyak pelanggan, dan 13 persen mencatatkan kenaikan penghasilan.

Sementara di kalangan perempuan, angkanya lebih baik, di mana 30 persen mampu bertahan setelah mengalihkan bisnis mereka menjadi online, 23 persen mengalami dampak keuangan yang positif, dan 6 persen mampu mengembangkan bisnis.

Salah satu pelaku UMKM, yakni Rensina, mengaku dapat memaksimalkan produknya melalui platform digital miliki Google atau Google tools seperti Google My Business, serta lainnya. Ia pun bisa memanfaatkan fitur Adsense.

Pemilik Galeri Alekot di Nusa Tenggara Timur itu bercerita, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada bisnisnya. Sebelumnya, banyak produsen pakaian membeli darinya.

"Yang jelas, ada penurunan omset, nggak hanya saya saja yang alami. Pengusaha juga turun usahanya, jadi pesanan ke kami juga menurun, karena daya beli masyarakat memang lagi menurun," tutur Rensina.

Melalui Google, lanjutnya, pembeli dapat lebih mudah mencari barangnya.

"Program Google yang saya ikuti membantu toko saya gampang dicari customer local. Customer lokal lagi ada peningkatan," pungkasnya.