PPKM Darurat Dikhawatirkan Hambat Penyaluran Bantuan Produktif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akibat kenaikan kasus covid-19 di sejumlah daerah, membuat penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sedikit terhambat.

Padahal pemerintah menargetkan penyalurannya kepada 3 juta penerima.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Eddy Satriya mengatakan, dinas-dinas koperasi dan UKM di daerah berpotensi menunda pendataan calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) itu, karena kebijakan PPKM yang bertujuan untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Tentu saja berpotensi dalam kelancaran penyaluran bantuan baik proses pendataan dan juga proses pencairannya," kata dia dalam webinar di Jakarta, Rabu, (30/6/2021).

Ia menjelaskan, proses pendataan dilakukan oleh dinas terkait di daerah sedangkan pencairannya melalui perbankan.

Bahkan beberapa pekan lalu, penyaluran BPUM di sejumlah daerah terpaksa ditunda akibat kenaikan kasus covid-19.

"Contohnya kemarin, meningkatnya kasus di Jawa Tengah terutama di beberapa kota seperti Kudus, Semarang, Demak, Jepara dan lain-lain itu, kita langsung berkoordinasi dengan dinas setempat di-hold dulu seminggu," ungkapnya.

Selain itu, perbankan juga mengurangi kuota pencairan BPUM ini dari sebelumnya bisa 150-200 orang per hari di satu bank, namun kini hanya bisa 50 orang.

Kondisi ini, menurut Eddy, sedikit penghambat penyaluran bantuan sebesar Rp1,2 juta ini.

"Memang agak ter-delay dari sisi waktu, tapi memang kita lebih mengutamakan kesehatan atau keselamatan dari ancaman covid. Kalau covid masih seperti sekarang, second wave masih tinggi, ini berkemungkinan memang akan ada pengaruhnya," ujarnya.

Meski demikian, Eddy menyampaikan, bahwa untuk pendataan calon penerima BPUM tambahan sebanyak 3 juta orang pada akhir kuartal II tahun ini tak akan terhambat.

Pasalnya, sebelum lonjakan kasus terjadi, Kemenkop UKM telah mempercepat pendataan calon penerima dari berbagai daerah.

"Tinggal kami olah (data) yaitu sekitar 2,5 juta dari 3 juta yang diharapkan. Nanti, setelah kami cleansing datanya kami dapatkan paling tidak satu juta (penerima)," jelasnya.

Dengan begitu, pendataan dua juta calon penerima lainnya dapat dipercepat pada kuartal tiga dan empat.

"Untuk kuartal ketiga ini tidak terlalu besar hambatannya. Ke depan yang dua juta lagi kami dapatkan. Kami berharap, dengan pelaksanaan PPKM bisa mengurangi dampak covid sehingga penyaluran dana BPUM bisa dipercepat," tandasnya.