Investor Abaikan Indikator Inflasi, Wall Street Menguat

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street menguat pada Jumat (28/5/2021) setelah para investor mengabaikan indikator inflasi dan tetap melakukan pembelian saham.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, naik 64,81 poin, atau sekitar 0,19 persen, menjadi 34.529,45. Indeks S&P 500 meningkat 3,23 poin, atau sekitar 0,08 persen, menjadi 4.204,11. Indeks komposit Nasdaq menguat 12,46 poin, atau sekitar 0,10 persen, menjadi 13.748,74.

Indeks harga personal consumption expenditures (PCE) meningkat 0,7 persen pada April, melampaui ekspektasi para analis peningkatan 0,6 persen. Sebelumnya pada Maret, angka PCE meningkat 0,4 persen. PCE merupakan indikator inflasi pilihan Federal Reserve AS.

Dalam periode 12 bulan sampai April, indek harga inti PCE melambung 3,1 persen, melampaui target The Fed peningkatan 2 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik dipicu tingginya tingkat inflasi. Harga emas untuk pengiriman Juli 2021 naik 0,4 persen menjadi US$1.905,3 per ons.

Peningkatan harga emas berjangka terbatasi menguatnya nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,09 persen menjadi 90,06.

Bursa saham Eropa menguat pada Jumat, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,6 persen, dipicu optimisme dipertahankannya kebijakan moneter oleh European Central Bank (ECB).

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, berakhir datar dengan pegerakan naik hanya 2,94 poin menjadi 7.022,61. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik 113,25 poin, atau sekitar 0,74 persen, menjadi 15.519,98.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, meningkat 38,50 poin, atau sekitar 0,42 persen, menjadi 9.224,60. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 48,40 poin, atau sekitar 0,75 persen, menjadi 6.484,11.

Nilai tukar pound sterling melemah 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,4177 per pound. Terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,1 persen menjadi 1,1635 euro per pound.