Anak Usaha IFG Perkuat UMKM di Tengah Situasi Pandemi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Bahana Artha Ventura (BAV) yang merupakan anak usaha Indonesia Financial Group (IFG) memperkuat sinergi dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka semakin mengembangkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Hal itu terutama melalui optimalisasi penyaluran kredit Program Kemitraan (PK).

PK yang merupakan program dari BUMN untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri tersebut memang merupakan salah satu fokus yang dijalankan oleh BAV.

Direktur Utama BAV, Agus Wicaksono mengatakan, upaya untuk terus menumbuhkembangkan UMKM Indonesia harus terus dilakukan karena UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian sehingga memiliki peran sangat strategis bagi Indonesia.

”UMKM selalu didorong untuk dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ujar Agus, seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (30/3).

Sejalan dengan itu, BAV terus berupaya menyalurkan permodalan sekaligus pembinaan kepada para UMKM yang salah satunya berupa penyaluran kredit PK bekerjasama dengan perusahaan BUMN.

”Program Kemitraan BUMN bukan hal baru bagi BAV dan jaringan PMVD (Perusahaan Modal Ventura Daerah) karena sudah dijalankan sejak 2008 dan terus berkembang sampai saat ini,” ungkap Agus.

Penyaluran kredit PK tersebut dilakukan ke berbagai sektor mulai dari pertanian, peternakan, perdagangan, perkebunan, hingga sektor jasa.

BAV telah melakukan investasi dengan total nilai sebesar Rp13,2 Triliun secara akumulasi, kepada 67.675 pelaku usaha dan telah menyerap sebanyak 2,1 juta tenaga kerja.

Selain itu, BAV juga dipercaya untuk menyalurkan dana Program Kemitraan yang bersinergi dengan BUMN.

Sampai dengan Periode 2020, penyaluran PK BAV mencapai Rp760 miliar dan mitra binaan yang menerima Program Kemitraan mencapai 4.948 mitra binaan, dengan tingkat pengembalian lancar atau rasio NPL 0%.

Pada tahun 2021 ini, penyaluran PK BAV diproyeksikan bertambah sebesar Rp200 miliar, sehingga diharapkan total penyaluran PK BUMN akan menjadi Rp1 Triliun.

Ke depan, melalui peningkatan sinergi dengan BUMN tersebut diharapkan dapat lebih banyak lagi para pelaku UMKM yang terlayani PK sehingga bisa berkontribusi terhadap pemulihan dan pertumbuhan perekonomian negara.

”Program Kemitraan ini merupakan sesuatu yang sangat positif dan harus terus dijaga mengingat dampaknya yang begitu besar kepada para pelaku UMKM sehingga akan berdampak positif juga kepada ekonomi negara,” jelas Agus.