MIF 2021 Promosikan Destinasi Investasi Domestik
Pasardana.id - Pemerintah Indonesia sangat membutuhkan investasi swasta, baik dalam ataupun luar negeri, untuk membantu memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan.
Hal tersebut menjadi mendesak, mengingat pemerintah juga harus memfokuskan sumber daya yang ada untuk penanganan pandemi covid-19, terutama pengadaan vaksin dan proses vaksinasi itu sendiri.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Darmawan Junaidi mengatakan, pihaknya menyadari sepenuhnya kondisi ini serta berkomitmen kuat untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha di Indonesia, agar dapat menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset.
Melalui ajang Mandiri Investment Forum (MIF) 2021, Bank Mandiri Group berharap, calon investor akan mendapatkan update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia serta reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor.
"Melalui forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberi kontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dari tekanan perlambatan ekonomi abkibat pandemi covid-19," kata Darmawan saat membuka sesi Macro Day perhelatan Mandiri Investment Forum (MIF) 2021 secara virtual, di Jakarta, Rabu (3/2).
Forum bertajuk 'Reform after The Storm' tersebut merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas yang disokong oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dimana tahun ini merupakan edisi ke-10 penyelenggaraan MIF.
Berbicara kepada 14 ribu investor, termasuk sekitar 700 investor asing atau perusahaan asing, perwakilan kedutaan besar, dan nasabah Kantor Luar Negeri Bank Mandiri yang mengelola aset hingga lebih dari USD4 triliun, Darmawan mengatakan, ajang MIF merupakan kesempatan yang tepat untuk mempromosikan Indonesia, karena investor dapat berkomunikasi langsung dengan para pengambil keputusan, baik di pemerintahan maupun di korporasi kategori layak investasi.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menjelaskan, BI secara terus menerus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Bank Indonesia melihat upaya yang dilakukan oleh Pemerintah sudah sangat bagus mulai dari upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi dan mitigasi pandemic Covid-19 hingga berbagai stimulus fiskal yang dibuat oleh Pemerintah. Kebijakan BI sendiri diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar Rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, pengembangan UMKM serta ekonomi syariah," tutur Perry Warjiyo.
Ditambahkan, Bank Indonesia juga optimistis tahun 2021 ekonomi Indonesia akan tumbuh signifikan yang didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan ekspor, pelaksanaan vaksinasi dan pemberian berbagai stimulus ekonomi.
"Perbankan juga memiliki likuiditas yang cukup besar untuk mendukung pembiayaan di sektor-sektor strategis," lanjutnya.
Sementara Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, selain Pemerintah fokus terhadap pelaksanaan vaksinasi juga menyiapkan strategi penguatan surveilans.
Sejumlah hal yang dilakukan untuk penguatan tersebut, antara lain adalah; melakukan tes terhadap seluruh suspek dan kontak erat menggunakan PCR serta penggunaan rapid antigen sesuai rekomenasi WHO.
Selain itu, meningkatkan akses tes PCR di 514 kota/kabupaten, meningkatkan jumlah tracer hingga 80.500 orang dan memanfaatkan teknologi digital untuk tracing.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmojo optimistis bahwa BUMN melalui pembentukan sovereign wealth fund (SWF) mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Negara memiliki berbagai asset seperti jalan tol, bandara, asset infrastruktur digital, dan financial services yang value-nya dapat ditingkatkan.
"Kita akan memiliki platform agar investor dapat masuk dan berinvestasi pada asset-aset yang kita miliki," beber Kartika.
Melalui perbaikan peraturan perundang-undangan dan tim yang kuat serta berstandar global, akan memberikan jaminan kepada investor untuk berinvestasi dalam jangka yang panjang di Indonesia.
Hal tersebut akan membuat peluang investasi di Indonesia semakin besar dan menarik.
"Ada minat yang sangat besar dan kuat dari investor internasional untuk berinvestasi di berbagai asset yang kita miliki. Pada akhirnya jika investasi ini masuk akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional kita," ujar Kartika.
Lebih jauh, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan, komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia telah direalisasikan, antara lain melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri.
Saat ini kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Shanghai (Tiongkok), Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island dan Dili (Timor Leste).
Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan.
Salah satunya adalah melalui pengembangan Mandiri Global Trade, sebuah platform digital multi service berbasis website, yang memberikan solusi atas berbagai kebutuhan finansial nasabah dalam transaksi perdagangan internasional di mana saja dan kapan saja secara nir-dokumen sehingga meningkatkan efisiensi
Melalui platform tersebut, ribuan perusahaan nasabah Bank Mandiri telah mengakses berbagai transaksi untuk mendukung perdagangan internasional seperti penerbitan Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Standby Letter of Credit (SBLC), shipping guarantee dan Bank Garansi (BG), serta berbagai fasilitas pembiayaan perdagangan, baik sebelum pengapalan (Purchase Order Financing, Inventory Financing) sampai dengan sesudah pengapalan, baik secara with recourse maupun without recourse (Export Bills Financing, Forfaiting, Invoice Financing, Supplier Financing) bagi eksportir maupun penjual domestik, dan tersedia bagi transaksi tidak hanya LC melainkan juga transaksi documentary collection maupun open account.
Sementara Bank Mandiri melalui Mandiri Sekuritas juga telah menunjukkan peran yang signifikan dalam menarik investasi ke Tanah Air, melalui promosi berbagai peluang investasi, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Dannif Danusaputro menjelaskan, melalui ajang Mandiri Investment Forum, pihaknya mendukung Bank Mandiri dalam menghadirkan kesempatan berinvestasi bagi para investor dalam dan luar negeri melalui rangkaian acara Thematic Day dan Corporate Day.
Saat ini, Mandiri Sekuritas memiliki hubungan yang baik dengan ratusan korporasi global yang terdaftar di berbagai bursa utama global serta para pengelola aset regional dan global yang berbasis di pusat-pusat finansial dunia.
"Rangkaian kegiatan MIF 2021 memberikan akses eksklusif kepada para investor untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai peluang investasi di Indonesia, mulai dari sisi makro, peluang investasi digital pada strartup unicorn lokal, perbankan, serta berbagai sektor industri lainnya," ungkap Dannif.
Adapun MIF 2021 digelar selama 1 minggu mulai tanggal 1 - 5 Februari 2021, dengan rangkaian acara secara umum: Thematic Day, Macro Day, dan Corporate Day.

