Cuaca Buruk, ADRO Catat Penjualan Batu Bara Turun 9 Persen Tahun 2020

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) mencatatkan penjualan batu bara sebesar 54,14 juta ton sepanjang tahun 2020, atau turun 9 persen dibanding tahun 2019.

Sejalan dengan itu, produksi batu bara juga turun 6 persen menjadi 54,53 juta ton.

Melansir laporan operasional emiten energi itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/2/2021) bahwa penurunan produksi itu karena nisbah kupas tahun 2020 tercatat 3,84 kali, lebih rendah daripada panduan yang ditetapkan sebesar 4,30 kali.

“Hal itu disebabkan cuaca yang kurang baik hampir di sepanjang tahun,” tulis manajemen ADRO.

Lebih jelasnya, pada kuartal IV tahun 2020, perseroan memproduksi 13,43 juta ton dan menjual 13,39 juta ton batu bara, atau masing-masing turun 3 persen dan 8 persen dibandingkan kuartal IV 2019.

Total pengupasan lapisan penutup pada kuartal IV mencapai 49,06 Mbcm, atau turun 21 persen dibanding tahun 2019.  

Sedangkan tahun 2021, perseroan juga tidak menargetkan pertumbuhan produksi batu bara.

Dalam panduan produksi, perseroan hanya mematok angka 52 juta hingga 54 juta ton. Dengan nisbah kupas 4,8 kali.

Untuk rencana itu, perseroan menyiapkan belanja modal USD200 juta hingga USD 300 juta. Adapun EBITDA operasional tahun 2021 diharapkan mencapai USD750 juta hingga USD900 juta.