IAPI dan ICAEW Tandatangani Perpanjangan MoU

Pasardana.id - Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan ICAEW (the Institute of Chartered Accountants in England and Wales) telah menandatangani perpanjangan nota kesepakatan (MoU), demi komitmen bersama untuk mendorong profesi akuntan di Indonesia.
ICAEW President, David Matthews mengatakan, mewakili ICAEW, pihaknya dengan bangga dan gembira memperbarui nota kesepakatan dengan IAPI.
"Kedua institusi kami telah menjalin hubungan kerjasama yang erat sejak perjanjian pertama kami ditandatangani pada tahun 2015, dan perpanjangan perjanjian baru ini berfungsi untuk memperkuat dukungan kami bagi profesi akuntansi di seluruh Indonesia. Kami akan berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman anggota kami dalam mengatasi tantangan dan membantu meningkatkan ekonomi global," tutur David seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (11/2).
Lebih lanjut, David Matthews selaku ICAEW President, dan Tarkosunaryo selaku Ketua IAPI, menandatangani perpanjangan nota kesepakatan tersebut dalam seremoni virtual yang disaksikan oleh perwakilan dari kedua institusi dan tamu kehormatan, Firmansyah N. Nazaroedin, Kepala Komite Profesi Akuntan Publik, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Perpanjangan MoU tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan standar profesi antara kedua institusi.
ICAEW juga telah berkomitmen untuk memberikan peluang dan dukungan kepada anggota IAPI di Indonesia sepanjang karir mereka di bidang akuntansi, bisnis, dan finansial.
Perpanjangan nota kesepakatan tersebut juga kembali menegaskan visi ICAEW dan IAPI untuk meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi publik di Indonesia.
Bersama itu, IAPI dan ICAEW mengadakan diskusi panel bersama dengan judul “Improving audit quality and culture during COVID-19 and beyond”.
Diskusi tersebut membicarakan tentang pentingnya membangun kultur audit demi menjaga kepercayaan kepada profesi akuntan selama pandemi dan proses pemulihannya.
Diskusi tersebut juga membahas tantangan audit umum yang dihadapi di Indonesia dan Inggris selama pandemi.
Termasuk masalah dalam memperoleh bukti yang cukup, risiko yang terkait dengan teknologi, dan kemungkinan penipuan karena tekanan keuangan dalam bisnis.
David Matthews berbagi temuan dari Inggris tentang kualitas audit, termasuk kesimpulan utama tentang apa yang dapat dilakukan auditor untuk meningkatkan budaya audit.
Membuka sesi diskusi, Firmansyah N. Nazaroedin, Kepala Komite Profesi Akuntan Publik, Kementerian keuangan Republik Indonesia mengucapkan selamat kepada IAPI dan ICAEW atas kolaborasi berkelanjutan yang telah mereka bina selama ini.
Hal itu, kata dia, akan mendukung perkembangan profesionalitas dan kapasitas intelektual akuntan publik di Indonesia.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada IAPI dan ICAEW yang telah berhasil menyelenggarakan diskusi panel bersama yang penuh dengan wawasan. Bersama-sama kita dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 dan membangun profesi akuntansi guna membantu pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Firmansyah.
Tarkosunaryo selaku Ketua IAPI juga mengatakan, bahwa selama masa-masa sulit ini, kolaborasi antara anggota organisasi akuntansi menjadi semakin penting.
"Hari ini, kami menandatangani perpanjangan MoU antara IAPI dan ICAEW, yang saya percaya akan menguntungkan kedua institusi dan seluruh anggotanya. Atas nama IAPI, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada ICAEW dan semua anggotanya atas dukungan dan kerjasamanya. Kami berharap kemitraan ini dapat memperkuat kemungkinan kerjasama dalam tata kelola perusahaan, etika profesional, pengembangan profesional berkelanjutan, pelatihan konten profesional, kontrol kualitas, pendidikan, dan pemeriksaan," ujar Tarkosunaryo.
Dua tokoh Akuntan Publik terkemuka dari Indonesia, Hendang Tanusdjaja, Managing Partner di KAP Darmawan Hendang Kaslim & Rekan / Anggota Dewan IAPI dan Kusumaningsih Angkawidjaja, Partner di KPMG Indonesia / Auditing and Assurance Standards Board I IAPI juga berbagi perspektif lokal dalam diskusi dengan fokus kepada audit berbasis risiko dan bagaimana pelaksanaannya, terutama selama masa yang penuh tantangan ini.
Selain itu, mereka juga memberikan tips dan wawasan praktis dalam menjaga standar audit.
Dalam diskusi yang dimoderasi oleh Godang Panjaitan, Partner dari BDO Indonesia / Anggota Komite Pengembangan Profesi IICPA tersebut, poin penting terakhir yang diangkat dari diskusi adalah pentingnya berbagi pembelajaran antar negara dan berkolaborasi untuk membangun kepercayaan dan membantu akuntan beradaptasi sambil terus berperilaku etis, sehingga mereka dapat bertahan melalui pandemi ini dan terus berkembang setelahnya.