Baru Raup Dana IPO Rp707 Miliar, WMPP Tarik Kredit Senilai Rp791,15 Miliar

Foto : Dok. BEI

Pasardana.id - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (IDX: WMPP) meraih 5 jenis fasilitas kredit dengan nilai total Rp791,15 miliar dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI) pada tanggal 9 Desember 2021.

Direktur Utama WMPP, Tumiyana menyatakan, fasliltas kredit ini sebagai pilihan pembiayaan yang lebih baik untuk menggantikan saldo pinjaman yang telah ada, mengembangkan fasilitas infrasiruktur dengan standar terbaik untuk dapat menghasilkan produk secara efisien.

“Pada akhirnya akan nendukung kegiatan operasional perusahaan dan memaksimalkan nilai bagi Pemegang Saham,” tulis Tumiyana dalam keterangan resmi, Senin (13/12/2021).

Adapun rincian 5 fasilitas kredit itu, sebagai berikut;

Pertama, Kredit Modal Kerja I senilai Rp100 miliar yang akan jatuh tempo 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Oleh emiten peternakan itu akan digunakan untuk percepatan pelunansan pinjaman kepada Bank Rakyat Indonesia senilai Rp56,9 miliar, percepatan pelunasan kredit anak usaha perseroan, PT Pasir Tengah dari Bank Syariah Indonesia senilai Rp28 miliar dan tambahan modal kerja perseroan dan anak usaha PT Pasir Tengah senilai Rp15 miliar.

Fasilitas kedua, kredit modal kerja II dengan plafon senilai Rp293 miliar dan akan jatuh tempo 12 bulan. Rencananya, fasilitas ini juga akan digunakan untuk percepatan pelunasan pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia senilai Rp193 miliar dan hal serupa kepada Bank Syariah Indonesia senilai Rp193 miliar.

Berikutnya, faslitas kredit investasi senilai Rp79,15 miliar dengan jangka waktu 36 bulan. Serupa, dananya juga akan digunakan untuk percepatan pelunasan pinjaman senilai Rp79,15 miliar dari Bank Syariah Indonesia.

Selanjutnya, faslitas LC/SKBDN/SBLC senilai 20 juta Dolar AS atau setara Rp290 miliar dengan jangka waktu 12 bulan. Sama, dananya akan digunakan pelunasan percepatan Non Cash Loan senilai Rp189,36 miliar dari Bank Rakyat Indonesia dan tambahan fasilitas Non Cash Loan senilai Rp100,63 miliar.

Terakhir, fasilitas Treasury line senilai 2 Juta Dolar AS atau setera dengan Rp29 miliar dengan jangka waktu 12 bulan.

Padahal, emiten ini baru saja tercatat di papan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2021, setelah meraup dana Rp707,04 miliar dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).