Inflasi Tahun 2020 Catat Rekor Terendah Sepanjang Sejarah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,68.

Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) tercatat sebesar 1,68 persen.

Menurut Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, angka inflasi tahunan ini (1,68 persen) merupakan yang terendah sepanjang sejarah.

"Ini inflasi tahunan terendah sejak BPS merilis angka inflasi. Jadi ini memang terendah angkanya," kata dia dalam konferensi pers, Senin (04/1/2021).

Dijelaskan, rendahnya inflasi tahun 2020 terjadi karena penurunan daya beli akibat pandemi COVID-19 yang terjadi sejak kuartal I 2020.

Tercatat, pada 2014 angka inflasi sempat tercatat di level 8,36%. Lalu pada 2015 3,35% dan 2016 di posisi 3,02%. Selanjutnya pada 2017 inflasi naik menjadi 3,61% dan 2018 kembali turun menjadi 3,13%. Kemudian pada 2019 turun menjadi 2,72%.

Sementara itu, untuk bulan Desember 2020, dari 90 kota IHK, tercatat 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 107,85 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 102,47.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 105,52.

Dijelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,49 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; kelompok transportasi sebesar 0,46 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen. Sementara kelompok yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan.

Di sisi lain, komponen inti pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Desember) 2020 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,60 persen.