Produksi Vaksin COVID-19 Terhambat, Wall Street Terpuruk
Pasardana.id - Wall Street terpuruk pada Rabu (27/1/2021) seiring terhambatnya produksi vaksin virus Corona (COVID-19).
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, anjlok 633,87 poin, atau sekitar 2,05 persen, menjadi 30.303,17. Indeks Dow Jones telah melemah lima sesi beruntun, rentetan penurunan terpanjang sejak Februari 2020.
Indeks S&P 500 terjun 98,85 poin, atau sekitar 2,57 persen, menjadi 3.750,77. Indeks komposit Nasdaq tergelincir 355,47 poin, atau sekitar 2,61 persen, menjadi 13.270,60.
Pabrik vaksin di Belgia yang memproduksi vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech serta AstraZeneca mengalami kesulitan melakukan produksi sesuai dengan level yang diharapkan. Permasalahan ini menimbulkan ketegangan antara Uni Eropa dan Inggris.
Selain permasalahan vaksin, para investor juga terpengaruh pernyataan bearish pimpinan Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa beberapa sektor bisnis di Negeri Paman Sam masih terpuruk sebagai dampak berlangsungnya pandemic. Sebagai hasil pertemuan dua hari, The Fed tidak melakukan perubahan suku bunga.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2021 turun 0,7 persen menjadi US$1.838. Indeks dolar AS menguat 0,8 persen menjadi 90,66.
Bursa saham Eropa melemah pada Rabu (27/1/2021), dengan indeks STOXX 600 Eropa merosot 1,2 persen, setelah pemerintah Jerman memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk 2021.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, merosot 86,64 poin, atau sekitar 1,30 persen, menjadi 6.567,37. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, anjlok 250,53 poin, atau sekitar 1,81 persen, menjadi 13.620,46.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melorot 112,20 poin, atau sekitar 1,41 persen, menjadi 7.852,70. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, turun 63,90 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 5.459,62.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3701 per pound. Terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,3 persen menjadi 1,1330 euro per pound.

