Erick Thohir Bersyukur Vaksin Sinovac Akhirnya Disetujui BPOM dan MUI

Pasardana.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengeluarkan izin darurat vaksin Covid-19 Sinovac.
Vaksin ini memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.
"Setelah vaksinasi dilaksanakan, kami mengimbau masyarakat tetap displin 3 M," kata Kepala BPOM, Penny Lukito, Senin (11/1/2021).
Atas diterbitkannya izin tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebutkan bahwa, kabar tersebut menjadi kabar menyejukkan.
Menurut pendapatnya, hal ini sangat dinanti masyarakat.
"Alhamdulillah, sudah keluar keputusan fatwa halal dari Komite Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan juga diberikannya persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat dari BPOM RI untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma. Ini adalah kabar menyejukkan dan sangat dinanti," ujar Erick melalui akun sosial media (Instagram) @erickthohir, Senin (11/1/2021) malam.
Dengan adanya fatwa halal dan izin penggunaan darurat tersebut, maka proses vaksinasi segera dilakukan pemerintah melalui PT Bio Farma (Persero) selaku penyelenggara vaksinasi.
Nantinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama di Indonesia yang akan divaksin pada 13 Januari 2021 mendatang.
Selanjutnya setelah Kepala Negara, sejumlah pihak seperti tenaga medis, birokrasi, dan masyarakat akan secara masal memperoleh suntikan vaksin.
Erick meyakini, tidak ada keraguan dari sejumlah pihak terhadap vaksin buah tangan Holding BUMN farmasi dan produsen farmasi asal China tersebut.
"Kini para tenaga kesehatan, pelayan publik dan masyarakat bisa divaksin tanpa keraguan. Vaksin Sinovac aman berkhasiat, dan halal. Insya Allah vaksinasi disertai disiplin protokol kesehatan akan melindungi diri, orang sekitar, dan negeri," katanya.
Dalam prosesnya, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap di Indonesia.
Pada periode pertama atau Januari-April 2021, penyelenggara akan memprioritaskan vaksinasi pada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 Provinsi.
Periode kedua dilanjutkan pada April 2021 hingga Maret 2022. Pada tahap tersebut pemerintah menargetkan sebanyak 181,5 juta orang yang akan divaksinasi.
Adapun skema tahapan pelaksanaan vaksinasi itu sudah dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, BPOM RI resmi memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac.
"Pada Senin, 11 Januari, Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma," ujar Penny dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1/2021).
Dalam kesempatan tersebut, beberapa hasil data dibeberkan mulai dari evaluasi terhadap keamanan, khasiat, hingga kandungan yang ada di dalamnya.
Adapun pada hasil evaluasi efikasi atau khasiatnya sendiri, sudah di atas standar WHO yakni 65,3 persen.
"Sesuai persyaratan WHO di mana efikasi minimal sebesar 50 persen. Angka efikasi 65,3 persen ini menunjukkan harapan bahwa vaksin Sinovac mampu menurunkan kejadian infeksi hingga 65,3 persen," tuturnya lagi.