Covid-19 Gerus Laba ELSA Sebesar 16 Persen Pada Semester I 2020

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatatkan laba bersih Rp130 miliar pada semester I 2020, atau turun 16% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp150 miliar.  

Hal itu dikarenakan adanya tiga tantangan utama, seperti; fluktuasi harga minyak, pandemi Covid-19 dan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

"Tiga tantangan yang saat ini sangat menantang. Yaitu; jasa hulu migas mendapatkan tekanan fluktuasi harga migas, jasa distribusi & logistik energi berhadapan dengan perubahan konsumsi BBM nasional akibat pandemi Covid-19 dan terdapat pula pelemahan nilai kurs rupiah yang juga mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. Tidak mudah untuk tetap mencatatkan pertumbuhan laba bersih ditengah kondisi makro yang kurang menentu saat ini. Namun demikian kami tetap mencatatkan hasil kinerja positif. Komitmen ini yang akan terus kami tingkatkan, sehingga capaian positif ini tetap terjadi hingga akhir tahun," jelas Direktur Keuangan ELSA, Hery Setiawan, dalam siaran pers, Senin (03/8/2020).

Padahal, pendapatan usaha perseroan tercatat meningkat 3,3% year on year (yoy), dari Rp3,8 triliun pada semester I 2019 menjadi Rp3,9 triliun pada semester I 2020.

Adapun laba bruto tumbuh 9,6% dari Rp383 miliar menjadi Rp419 miliar. Sementara laba operasi naik signifikan 10% dari Rp236 miliar menjadi Rp260 miliar.

Ditambahkan, secara segmentasi, jasa hulu migas mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan yaitu sebesar 25% bila dibandingkan semester I 2019.

Peningkatan ini ditopang banyaknya permintaan jasa pengelolaan dan perawatan sumur migas serta jasa engineering, procurement, construction, operation & maintenance (EPC-OM).

Secara konsolidasi, lanjutnya, kontribusi segmen jasa hulu migas pada semester I 2020 ini mencapai 54%, jasa distribusi & logistik energi 42%, serta jasa penunjang 4%.

“Kenaikan pendapatan usaha pada semester ini merupakan bukti bahwa Elnusa semakin kokoh dalam menapaki bisnis jasa migas. Kami optimis, diversifikasi portofolio yang dimiliki akan saling menopang satu sama lain dan mampu menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun,” lanjut Hery.