DPNS Tebar Dividen Rp3 Per Lembar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (IDX: DPNS) di Jakarta, Jumat (28/8/2020) menyetujui pembagian dividen Rp3 per lembar.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS), Siang Hadi Widjaja usai RUPST.

“Untuk memberi apresiasi kepada investor, kami membagikan dividen Rp3 per lembar dengan total nilai Rp900 juta,” kata dia.

Ditambahkan, kedepan perseroan akan mempertahankan agar dapat membukukan laba bersih pada tahun 2020.

“Kondisi ditengah pandemi membuat kami harus lebih efisien,” kata dia.

Terlebih, lanjut dia, kinerja ekspor Indonesia juga tertekan oleh perang dagang tersebut.

Kendati demikian, tingkat konsumsi rumah tangga yang tinggi dan belanja pemerintah berhasil membantu menjaga pertumbuhan PDB Indonesia sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif stabil terjaga di 5,02%. Meski sedikit lebih rendah bila dibandingkan tahun 2018, yang tercatat sebesar 5,17%. 

“Perusahaan tetap optimis dalam menghadapi situasi pelemahan pasar dengan lebih berhati-hati dalam memasarkan produk, mempertahankan mutu lem dan rutin melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik pelanggan, agar kualitas produk tetap terjaga serta dapat bersaing dan bertahan,” ujarnya. 

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2019, Perusahaan mencatatkan Pendapatan Penjualan sebesar Rp 118,92 miliar atau menurun 17,06% dibanding tahun 2018. Namun, jumlah tersebut tercatat naik 8,11% dari target pendapatan tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp 110 miliar. 

Selain itu, laba bersih yang dicapai Perusahaan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 3,94 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp 5,44 miliar bila dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 9,38 miliar. Sedangkan target laba bersih tahun 2019 adalah sebesar Rp 6 miliar atau lebih rendah Rp 2,06 miliar atau 34,33% dari yang ditargetkan. 

Di sisi lain, situasi ekonomi global yang tidak menentu, tentu akan menyulitkan bagi Perusahaan untuk memprediksi nilai kurs Rupiah terhadap USD.

Penutupan kurs tengah BI akhir tahun 2019 sebesar Rp 13.901 atau naik Rp 580 dibanding periode yang sama tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 14.481. Kenaikan ini menyebabkan laba selisih kurs turun sebesar Rp 2,34 miliar.