Tarif Sewa Kapal Dekati USD50 Ribu Per Hari, Emiten Tanker Siap Melaju

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Emiten kapal tanker patut mendapat perhatian bagi kalangan investor. Pasalnya, tarif sewa kapal terus meningkat menjadi USD50 ribu per hari.

Menurut Analis Clarksons dari Platou Securities dalam kajiannya Senin (13/7/2020) bahwa tarif sewa spot VLCC (Very Large Crude Carrier) telah naik mendekati USD 50.000 sehari.

“Itu terjadi karena meningkatnya permintaan dan pasokan minyak dikombinasikan dengan kepadatan pelabuhan yang berkelanjutan dan permintaan untuk penyimpanan minyak terapung,” tulis dia.

Ditambahkan, tarif sewa spot VLCC selama Juli belum pernah setinggi ini sejak tahun 2015.

Sejak ekonomi dunia mulai dibuka kembali, diperkirakan tren ini akan terus berlanjut karena produksi dan konsumsi minyak akan meningkat.

Ia menjelaskan, faktor yang mendorong penguatan tarif sewa kapal tanker juga termasuk permintaan penyimpanan minyak terapung serta kepadatan pelabuhan yang parah, terutama di China, yang semakin mengurangi kapasitas dan pasokan armada kapal tanker.

Menurut IHS, setidaknya sejak akhir Juni saja enam kapal tanker Long-Range 2 telah disewa untuk 90 hari, termasuk opsi penyimpanan minyak terapung.

Bahkan, beberapa kapal tanker Medium-Range mungkin disewa untuk penyimpanan minyak terapung juga.

Hampir 2 juta barel avtur dan 1,33 juta barel diesel telah masuk penyimpanan terapung sejak 3 Juli, menurut data Kpler.

Data dari pialang kapal EA Gibson menunjukkan bahwa 176,4 juta barel minyak tetap dalam penyimpanan terapung per Juni, sementara pada saat yang sama, kepadatan di pelabuhan-pelabuhan China diperkirakan akan memburuk.

Informasi anekdotal menunjukkan bahwa rata-rata masa tunggu berlabuh untuk VLCC diperkirakan akan naik dari level saat ini yaitu 12 hari menjadi satu bulan.

"Kebanyakan tangki penyimpanan di sekitar pelabuhan Qingdao penuh. Sistem pipa juga kesulitan mengatasinya," sebut laporan Argus Media.

Selain itu, sanksi AS yang dijatuhkan pada Iran dan Venezuela juga dapat berdampak positif pada pasokan dan permintaan kapal tanker. Hanya antara Januari dan Juni 2020, volume minyak mentah Iran di tangki penyimpanan darat telah meningkat sebesar 340% dari 15 juta barel menjadi 66 juta barel.

“Karena Iran tidak mampu menutup ladang minyaknya, Iran masih memproduksi hampir 2 mbpd minyak yang kemudian harus ditempatkan dalam penyimpanan terapung, yang sekarang telah mencapai 58 juta barel minyak mentah dan meningkat,” kutip laporan tersebut.