Tiga Pemantik Laba ELSA Turun 31%
Pasardana.id - PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,8 miliar pada kuartal I 2020 atau turun 31,66% dibanding dengan kuartal I 2019, yang tercatat sebesar Rp75,8 miliar.
Padahal, pendapatan usaha tercatat tumbuh 8,1% dari Rp1,9 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp2,06 triliun pada kuartal I 2020.
Direktur Keuangan ELSA, Hery Setiawan memaparkan, bahwa tantangan pada kuartal I 2020 ini sangat berat. Karena secara bersamaan, ada tiga faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja Perseroan.
“Penurunan harga minyak mentah yang terjun pada kisaran level USD20 per barel, pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia, serta merosotnya nilai tukar rupiah merupakan tantangan berat yang dihadapi Elnusa pada kuartal ini,” ungkap Hery, dalam siaran pers, Selasa (16/6/2020).
Ia menambahkan, strategi ELSA dalam menghadapi tantangan tersebut adalah terus mengoptimalkan diversifikasi portofolio yang dimiliki.
Sebagai perusahaan jasa energi, Elnusa memiliki kompetensi yang lengkap dari hulu hingga hilir migas. Keberagaman portofolio jasa ini saling menopang satu sama lain dan mendukung capaian konsolidasi perusahaan.
"Jasa hulu migas serta jasa distribusi dan logistik energi menunjukkan daya tahan performanya. Walau berbagai faktor eksternal sangat mempengaruhi, namun pendapatan usaha yang dikontribusikan dari kedua segmen tetap membuat Elnusa bertumbuh,” tutur dia.
Lebih rinci diungkapkan, secara komposisi terhadap total pendapatan, jasa hulu migas memberikan kontribusi sebesar 55%, jasa distribusi dan logistik energi 40% dan sisanya 5% berasal dari jasa penunjang.
Pada segmen jasa hulu migas, pertumbuhan pendapatan dihasilkan melalui berbagai pekerjaan berbasis aset maupun non-aset production, operation dan maintenance services yang terutilisasi maksimal.
Ditopang pula oleh pekerjaan jasa survei seismik untuk penemuan cadangan migas raksasa KKP Jambi Merang.
Sementara pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, didukung oleh berbagai lini jasa transportasi BBM maupun pengelolaan depo.
"Hasil positif ini merupakan upaya terbaik ditengah berbagai tantangan faktor eksternal," jelas Hery.
Sementara itu, saat ini Elnusa tengah mengkaji berbagai strategi dalam menghadapi tantangan normal baru ke depan. Antara lain, dengan mengajak mitra kerja untuk sharing the pain maupun supply chain financing, mengkaji ulang rencana investasi, hingga lebih selektif dalam pemilihan pekerjaan.
"Berbagai upaya ini merupakan komitmen kami untuk terus dapat bertumbuh," pungkas dia.

