Pekan ke-3 April 2020, Pasar Obligasi Melemah Terbatas

foto: istimewa

Pasardana.id - Covid-19 di Indonesia yang telah menembus 4.557 kasus dengan pertambahan kasus harian yang signifikan disertai pembatasan social berskala besar (PSBB), mendorong pelaku pasar melakukan risk adverse.

Bentuk antisipasi pasar pada pekan kedua April 2020 ini terlihat dari turunnya mayoritas harga seri-seri fixed rate obligasi negara akibat aksi jual.

“Dari 41 seri FR yang beredar di pasar, sebanyak 29 seri mencatatkan koreksi harga pada rentang –0,29bps wow hingga –101,00bps wow,” tulis riset Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), dikutip Selasa (14/4/2020).

IBPA pun memprediksi, pasar obligasi Indonesia berpotensi bergerak melemah terbatas di pekan ketiga April.

Tekanan kali ini diduga datang dari bertambah banyaknya jumlah wilayah di Indonesia yang telah disetujui pemerintah untuk menetapkan satus PSBB, setelah sebelumnya di awali oleh Jakarta per 10 April kemarin.

“Situasi tersebut dikhawatirkan semakin menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah IBPA.

Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI), kegiatan dunia usaha di Indonesia Q1-2020 sudah menurun -5,56%.

Namun, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah diharapkan mampu meredam kekhawatiran pasar.

Selain itu kesepakatan negara OPEC+ yang akan memangkas jumlah produksi minyak per 1 Mei mendatang berpeluang meredam koreksi harga di pasar.

“Pekan ini pasar juga diwarnai wait and see hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI terkait suku bunga acuan,” imbuh IBPA.