IPO, Cashlez Indonesia Incar Dana Hingga Rp107,4 Miliar
Pasardana.id - PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk akan melepas sebanyak 300 juta lembar saham atau 20,298% dari modal ditempatkan, melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Adapun Sinar Mas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menurut Direktur Sinar Mas Sekuritas, Kerry Rusli, pihaknya akan melakukan penawaran dengan harga Rp298 hingga Rp 358 per saham. Sehingga calon emiten di papan akselerasi tersebut, akan meraup dana sebesar Rp89,4 miliar hingga Rp107,4 miliar.
“Karena perusahaan ini perusahaan rintisan di bidang sistem pembayaran, maka valuasi-nya tidak menggunakan PER (price earning ratio), tapi menggunakan GRV (Gross Ratio Volume), dan di tahun 2020 sebesar 13,5 kali sedangkan industrinya 40 kali,” jelas Rusli, di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Ia menambahkan, valuasi tersebut telah mempertimbangkan dengan target kinerja perseroan pada akhir tahun 2020.
“Tahun ini, Cashlez menargetkan pendapatan naik 120%,” kata dia.
Patut dicatat, berdasarkan prospektus IPO, calon emiten gerbang pembayaran atau payment gateways ini mencatatkan pendapatan Rp11,73 miliar pada akhir Oktober 2019.
Sementara itu, Direktur Utama Cashlez Worlwide Indonesia, Tee Teddy Setiawan mengatakan, sebanyak 48,57% dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk mengambilalih 51% saham PT Soft Technology Indonesia (STI). Sedangkan sisa akan digunakan untuk modal kerja.
“Modal kerja itu, juga sebagian untuk akuisisi perusahaan serupa STI, sehingga secara keuangan akan terkonsolidasi, Dengan demkian, akan menambah pendapatan,” kata dia.
Lebih lanjut, Tee Teddy Setiawan menyebutkan, berdasarkan laporan keuangan per akhir Oktober 2019, perseroan masih membukukan rugi sebesar Rp8 miliar.
Tapi, dengan akuisisi STI diharapkan dapat menbukukan arus kas positif pada akhir 2020.
“Setelah arus kas positif tahun 2020, kami harap tahun 2021, perseroan sudah membukukan laba,” kata dia.

