Masih Belum Sesuai, Kemenhub Sebut Perdagangan Antar Pulau Tol Laut Perlu Diperbaiki

Foto : istimewa

 

Pasardana.id - Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa perdagangan antar pulau tol laut yang ada di Tanah Air ini belum sesuai.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Wisnu Handoko mengatakan, Kemenhub akan memperbaiki aspek perdagangan antar pulau, khususnya yang diangkut menggunakan kapal.

"Nah itu, ke depan akan kita perbaiki. Ini saja kita di Logistik Komunikasi Sistem (Logistic Communication System/LCS) kita disuruh masukin NPWP saja nggak mau, alasannya 'nanti kita dikenain pajak'," ujar Wisnu di Gedung Kemenhub, Kamis (12/3/2020).

Dia menjelaskan, dalam perdagangan antar pulau terkadang masih ditemukan barang yang diangkut tidak sesuai dengan data yang tercatat. Namun, kata Wisnu, dia menegaskan hal tersebut bukan barang-barng berbahaya atau terlarang. 

"Bukan dalam arti kata narkoba. Dia misal angkut air kemasan atau beras tapi di situ disisipi sama misalkan oreo atau baju, kain gitu," jelasnya.

Lebih lanjut Wisnu juga mengungkapkan, modus penyelundupan di tol laut. Menurutnya, terjadinya praktik tersebut karena mekanisme pengawasan perpindahan barang antarpulau di dalam negeri tidak seperti kegiatan ekspor impor.

"Aspek perdagangan antar pulau juga harus diperbaiki, karena gini, perdagangan antar pulau kita rata-rata orang menghindari pajak ya. Nggak seperti ekspor-impor, dikawal oleh mekanisme custom," kata dia.

Modus yang digunakan, tuturnya, misalnya kapal ditugaskan untuk mengangkut kebutuhan air mineral dan beras, lalu disisipkan barang-barang lain, misalnya pakaian.

"Kalau perdagangan antarpulau ini kadang-kadang orang masih selundupin gitu, bukan dalam arti kata itu narkoba, nggak. Dia angkut Aqua, angkut beras tapi di situ disisipi sama misalkan baju kain gitu," tandasnya.