Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Rebound
Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Selasa (22/12/2020) setelah kongres Amerika Serikat memberi persetujuan terhadap peluncuran paket stimulus ekonomi.
Seperti dilaporkan Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 200,94 poin, atau sekitar 0,67 persen, menjadi 30.015,51. Indeks S&P 500 melorot 7,66 poin, atau sekitar 0,21 persen, menjadi 3.687,26. Indeks komposit Nasdaq meningkat 65,40 poin, atau sekitar 0,51 persen, menjadi 12.807,92.
Sembilan dari 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif dengan indeks sektor energi anjlok 1,74 persen. Indeks sektor teknologi dan properti masing-masing naik 0,86 persen dan 0,61 persen.
Saham yang berhubungan dengan bisnis perjalanan mengalami tekanan dipicu kabar yang menyebutkan bahwa varian baru virus Corona (COVID-19) ditemukan di Inggris dan menyebabkan terjadinya lockdown di negara tersebut.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2021 melorot US$12,5, atau sekitar 0,66 persen, menjadi US$1.870,3 per ons. Indeks dolar AS meningkat 0,68 persen menjadi 90,65.
Bursa saham Eropa mengalami rebound pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa melonjak 1,2 persen, dipicu optimisme tercapainya kesepakatan Brexit antara pemerintah Inggris dan Uni Eropa.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 36,84 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 6.453,16. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melonjak 171,81 poin, atau sekitar 1,30 persen, menjadi 13.418,11.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melambung 144,40 poin, atau sekitar 1,85 persen, menjadi 7.934,20. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menanjak 73,52 poin, atau sekitar 1,36 persen, menjadi 5.466,86.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,44 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3412 per pound. Terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,30 persen menjadi 1,0965 euro per pound.

