SSMS Diperkirakan Catat Penjualan Rp4,7 Triliun Tahun 2022

Pasardana.id - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) memproyeksikan kinerja akhir tahun 2020 akan tumbuh lebih baik dibanding akhir kuartal III 2020.
Hal itu ditopang dengan tren kenaikan harga CPO.
Direktur Keuangan SSMS, Hartono Jap mengatakan, perseroan akan memanfaatkan fenomena tersebut untuk meningkatkan produksi dan penjualan sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja perseron.
“SSMS memproyeksikan kinerja produksi pada sampai akhir tahun akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan masih mencatatkan pertumbuhan,” jelas dia dalam siaran pers, Rabu (25/11/2020).
Sementara itu, Analisis Danareksa Sekuritas, Andreas Kenny menilai, SSMS dapat menurunkan struktur biaya, minyak berkualitas tinggi dan metrik perkebunan terbaik di kelasnya.
Rata-rata usia (tanaman sawit) muda, 11 tahun pada tahun 2020, yang mendukung produksi TBS inti untuk tumbuh sebesar 3,7 persen CAGR pada tahun 2020 hingga 2022.
“Kami memperkirakan laba inti meningkat 13,0 persen CAGR tahun 2020 hingga 2022. Kami memulai cakupan dengan target harga Rp1.200/saham dengan memanfaatkan kelipatan EV/ha rata-rata -0.5STD sebesar USD16.1rb yang diterapkan pada 73k ha area inti yang ditanami pada tahun 2021,” papar dia.
Ia menambahkan, semua aset SSMS mulai dari perkebunan hingga dermaga terletak dalam jarak 60 km dan berada di bidang yang relatif datar, dengan kondisi ideal untuk perkebunan.
“Kami mengasumsikan harga MYR2.550 flat untuk 2020-23F. Kami memperkirakan angka penjualan akan tumbuh dari Rp4,3 triliun pada tahun 2020 dan Rp4,7 triliun pada tahun 2022,” urai dia.