Hingga Akhir September 2020, IPCM Raih Laba Bersih Sebesar Rp 69,7 Miliar, Naik 1,3% (YoY)
Pasardana.id - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) menyelenggarakan Paparan Publik 2020 secara virtual dari Ciawi, Jawa Barat, Jumat (20/11).
Paparan disampaikan Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf; Direktur Keuangan dan SDM, Rizki Pribadi Hasan, dan Sekretaris Perusahaan, Eddy Haristiani.
Melansir keterangan pers, Senin (23/11) disebutkan, Kinerja Perseroan sampai akhir September tahun 2020 menunjukkan neraca yang sehat, dengan peningkatan dalam aset dan ekuitas menjadi Rp 1,4 triliun dan Rp 1,1 triliun.
Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 69,7 miliar, atau naik 1,3% dari Rp 68,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba bersih IPCM ditunjang oleh peningkatan pendapatan sebesar 3,8% dari Rp 491,7 miliar tahun lalu, menjadi Rp 510,2 miliar pada tahun ini.
Pendapatan terbesar diperoleh dari jasa pelayanan kapal yang terdiri dari jasa penundaan (towage) dan jasa pemanduan (pilotage).
“Kami berharap tren ini terus berlanjut dan pada akhir tahun IPCM akan kembali membukukan kinerja positif. Sejalan dengan itu, sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, bulan ini Perseroan telah mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 2 per saham dengan total Rp 10,6 miliar,” ujar Amri Yusuf.
“Ada tiga strategi utama yang diterapkan IPCM yaitu meningkatkan daya saing, ekspansi bisnis, serta meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja operasional,” lanjut Amri.
IPCM akan memanfaatkan peluang di beberapa terminal khusus yang ada di sekitar terminal yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) serta merencanakan ekspansi bisnis dengan beberapa mitra strategis di berbagai industri.
“Saat ini, IPCM juga sedang mempersiapkan pelayanan ke Pelabuhan Kijing yang direncanakan ke depannya akan menjadi pelabuhan terbesar di Kalimantan,” jelasnya lagi.
Selain itu, dalam paparannya, Rizki Pribadi Hasan juga menyampaikan bahwa perusahaan sedang fokus menyelesaikan pembangunan empat kapal tunda berkapasitas 2 x 2200 HP yang sempat tertunda karena dampak pandemi Covid 19.
Tahun depan perusahaan merencanakan akan kembali melakukan penambahan armada dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi ekonomi pada tahun tersebut.

