ANALIS MARKET (12/11/2020) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (11/11/2020), IHSG ditutup menguat 46,77 poin (+0,86%) ke 5.509,51.
IHSG berhasil melanjutkan penguatan didorong sentimen positif perkembangan vaksin besutan Pfizer & BioNtech yang dinyatakan efektif 90% melawan virus Corona.
Di saat yang sama, rilis data Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) Indonesia September 2020 tercatat sebesar -8,7% (yoy), membaik dibandingkan pertumbuhan IPR pada Agustus sebesar -9,2% (yoy).
Sebagai catatan, sepanjang 6 hari berturut-turut IHSG selalu mengalami net foreign buy.
Sementara Wall Street diperdagangan tadi malam (11/11), ditutup bervariatif seiring terus meningkatnya infeksi Covid-19.
Rata-rata dalam 7 hari, infeksi baru setiap hari pada hari Senin hampir 109 ribu, meningkat 37% dari seminggu yang lalu, menurut Johns Hopkins Data.
Sementara itu, California dan beberapa negara bagian di Midwest AS memperketat pembatasan setelah negara itu melaporkan rekor satu hari lebih dari 130 ribu kasus baru pada hari Selasa (10/11) dan jumlah rawat inap melampaui puncaknya pada bulan April.
Di sisi yang lain, pelaku pasar kembali memborong saham-saham teknologi yang beberapa hari terakhir terjadi profit taking.
DJIA (-0,07%), S&P 500 (+0,77%), dan Nasdaq (+2,01%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Pasalnya, indeks sudah menguat 5 hari berturut-turut. Pelaku pasar hari ini akan mencermati rilis data Survei Harga Properti Residensial Indonesia Q3-2020,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (12/11/2020).

