Kejar Target Produksi Pangan, Mentan Tantang Petani Sumatera Untuk Bekerja 24 Jam Penuh
Pasardana.id - Untuk mengejar produksi pangan senilai Rp14 triliun pada tahun ini dan Rp30 triliun pada tahun depan, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman meminta petani untuk mengurangi jam tidur.
Bahkan, ia meminta petani bekerja 24 jam penuh selama sehari. Hal itu disampaikannya saat berdialog bersama petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) di Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (28/8/2019).
"Kalau bisa, 26 jam. 2 jam melamun, 24 jam bekerja. Kurangi tidur. Tidur dekat ekskavator (mesin pengeruk untuk penggalian) bareng Pak Danramil. Bangun, kerja lagi. Dengan semangat kerja begini, Sumsel yang 5 besar penghasil pangan terbesar, nomor tiga di Indonesia bisa menjadi peringkat 1 pada 2020," ujarnya.
Kementerian Pertanian, lewat Program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) Sumsel, menggulirkan bantuan senilai Rp400 miliar berupa alat mesin pertanian, termasuk ekskavator, benih, dan penunjang lainnya.
Program ini untuk meningkatkan masa panen dari satu kali menjadi tiga kali dalam satu tahun.
Arman mengklaim, Program Serasi yang diterapkan di 200 ribu hektare (ha) lahan pertanian di Sumsel bisa meningkatkan pendapatan petani hingga Rp14 triliun pada tahun pertama dan mencapai Rp30 triliun pada tahun kedua.
"Kalau 200 ribu ha ini sukses, kami tambah menjadi 500 ribu ha. Selanjutnya, 1 juta ha. Itu hitung-hitungannya pendapatan petani meningkat menjadi Rp60 triliun-Rp100 triliun. Pangan kita aman, bisa ekspor, kemiskinan di pedesaan turun. Ada gerakan transformasi pertanian tradisional ke modern, dan menurunkan biaya produksi 50 persen," ungkapnya.

