Wall Street Melemah Dipicu Kekhawatiran Resesi

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (27/8/2019) dipicu kekhawatiran terjadinya resesi di Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 120,93 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 25.777,90. Indeks S&P 500 melemah 9,22 poin, atau sekitar 0,32 persen, menjadi 2.869,16. Indeks komposit Nasdaq merosot 26,79 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 7.826,95.

Wall Street sempat menguat di awal perdagangan, namu kemudian berbalik arah usai Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan tidak mengetahui terjadinya hubungan telepon antara pemerintah AS dan Tiongkok terkait isu perdagangan.

Di saat bersamaan, perekonomian AS menunjukkan sinyal resesi setelah terjadinya inversi kurva imbal hasil obligasi AS, dengan imbal hasil obligasi dua tahun mencapai 1,53 persen dan imbal hasil obligasi 10 tahun hanya mencapai 1,48 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring meningkatnya ketidakpastian kondisi perekonomian dunia. Harga emas untuk pengiriman Desember 2019 naik 0,2 persen menjadi US$1.540,70.

Peningkatan harga emas berjangka juga didukung pelemahan nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,07 persen.

Bursa saham Eropa menguat pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,6 persen, dipicu penguatan saham sektor utilitas dan otomotif. Sentimen positif datang dari pasar modal Italia, seiring mencuatnya optimisme akan terbentuknya pemerintah koalisi baru di Roma.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, melemah 5,40 poin, atau sekitar 0,10 persen, menjadi 7.089,58. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik 71,98 poin, atau sekitar 0,62 persen, menjadi 11.730,02.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, meningkat 49,70 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 8.728,90. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menanjak 36,07 poin, atau sekitar 0,67 persen, menjadi 5.387,09.

Nilai tukar pound sterling menguat 0,7 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2310 per pound yang merupakan nilai tukar tertinggi sejak 29 Juli setelah parta-partai oposisi di Inggris menyatakan akan berupaya mencegah terjadinya Brexit tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa. Terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1040 euro per pound.