Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Melanjutkan Tren Penurunan Didorong Berlanjutnya Aksi Beli Investor
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Kamis, 4 Juli 2019 kemarin, melanjutkan tren penurunan didorong oleh berlanjutnya aksi beli oleh investor di tengah penurunan imbal hasil surat utang global.
Dalam riset yang dirilis Jumat (05/7/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, berlanjutnya penurunan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) hingga perdagangan kemarin (04/7), masih didukung oleh akumulasi pembelian Surat Utang Negara oleh investor didukung ekspektasi penurunan suku bunga acuan global, terutama The Fed yang akan dirilis pada akhir bulan ini di tengah perekonomian dunia yang melambat akibat adanya perang dagang antara Amerika dengan China dan Eropa.
Namun demikian, penurunan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin mulai semakin besar, terutama yang didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor menengah dan panjang.
“Semakin besarnya perubahan harga pada tenor tersebut turut mempengaruhi perubahan tingkat imbal hasilnya,” jelas I Made.
Ditambahkan, dengan posisi harga Surat Utang Negara yang cukup tinggi didorong oleh aksi beli investor pada bulan Juli, serta didukung oleh faktor teknikal, turut mempengaruhi mulai membesarnya kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin didukung oleh aksi beli yang dilakukan oleh pelaku pasar.
“Kondisi tersebut juga didukung oleh volume perdagangan yang lebih besar daripada perdagangan sebelumnya,” ujar I Made.
Lebih rinci diungkapkan, penurunan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 20 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 4 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami penurunan imbal hasil lebih besar dibandingkan dengan yang didapati pada tenor pendek dan menengah.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 2 bps.
Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan imbal hasil berkisar antara 1 bps hingga 7 bps yang didorong oleh penguatan harga antara 3 bps hingga 36 bps.
Adapun untuk imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 2 bps.
Secara keseluruhan, lanjut I Made, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 2 bps untuk tenor 5 tahun di level 6,743% dan 10 tahun di level 7,262% ditutup turun sebesar 4 bps.
Adapun turun sebesar 3 bps untuk tenor 15 tahun di level 7,552%.
Adapun untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan sebesar 7 bps di level 7,739%.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan perdagangan di hari Rabu seiring liburnya pasar utang Amerika Serikat.
Penurunan imbal hasil terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara dengan imbal hasil dari INDO24 mengalami penurunan sebesar 1,3 bps di level 2,939% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 5 bps.
Sementara itu, imbal hasil dari INDO29, INDO44, dan INDO49 tidak mengalami perubahan.

