DMAS Catat Peningkatan Laba 567,2%
Pasardana.id - PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp985 miliar dan laba bersih sebesar Rp626 miliar di semester pertama tahun 2019 atau setara dengan empat kali pendapatan usaha Perseroan di semester pertama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp247 miliar atau meningkat sekitar 299,2%.
Direktur Independen DMAS, Tondy Suwanto mengatakan, dari capaian itu, laba bersih perseroan tercatat naik 567,2% dibandingkan laba bersih di semester pertama tahun sebelumnya (2018), yang tercatat sebesar Rp94 miliar.
Ia merinci, dari pendapatan usaha tersebut, segmen komersial memberikan kontribusi terbesar dengan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp598 miliar atau memberikan kontribusi 60,6%, sedangkan segmen industri menyumbang pendapatan usaha sebesar Rp374 miliar atau memberikan kontribusi 38,0%. Adapun sekitar 1,4% pendapatan usaha disumbangkan dari segmen hunian, rental, dan hotel.
“Permintaan akan lahan di Kota Deltamas memang telah meningkat dari akhir tahun lalu, yang kemudian dapat kami konversikan sebagai penjualan,” ujar Tondy di Jakarta, Jumat (25/7/2019).
Lebih lanjut ia memaparkan, laba kotor Perseroan tumbuh sebesar 391,6% menjadi Rp656 miliar dibandingkan laba kotor semester pertama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp133 miliar.
Marjin laba kotor tercatat sebesar 66,6% atau lebih tinggi dibandingkan marjin laba kotor di periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 54,1%. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kontribusi dari segmen komersial yang menghasilkan marjin laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan segmen lainnya, yaitu di atas 70%, dan meningkatnya marjin laba kotor dari segmen industri dari 52,0% menjadi 55,6%.
Selain itu, laba usaha Perseroan tumbuh sebesar 896,6% menjadi Rp572 miliar dibandingkan semester pertama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp57 miliar. Adapun marjin laba usaha tercatat sebesar 58,1%, lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 23,3%. Hal ini terutama disebabkan pertumbuhan beban usaha yang hanya sebesar 10,2%, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pendapatan usaha.
Adapun aset Perseroan per 30 Juni 2019 tercatat sebesar Rp7,46 triliun, sedikit menurun dibandingkan jumlah aset perseroan per 31 Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp7,50 triliun.
Menurunnya aset Perseroan terutama dikarenakan oleh menurunnya persediaan. Adapun jumlah liabilitas Perseroan per 30 Juni 2019 tercatat sebesar Rp663 miliar, atau meningkat dibandingkan jumlah liabilitas per 31 Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp312 miliar. Meningkatnya liabilitas Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya uang muka penjualan.

