Banjir Sentimen, Imbal Hasil SUN Diperdagangan Rabu Kemarin Bergerak Bervariasi Cenderung Naik
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 17 Juli 2019 kemarin, bergerak dengan arah yang beragam dengan kecenderungan mengalami kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang merespon beberapa sentimen dari dalam maupun luar negeri.
Dalam riset yang dirilis Kamis (18/7/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (17/7), ditutup dengan mengalami penurunan yang terbatas ditengah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika.
Penurunan harga Surat Utang Negara tersebut didorong oleh sentimen perang dagang yang kembali memanas setelah Presiden Amerika, Donald Trump, memberikan pernyataan yang mengancam China terkait belum terealisasinya pembelian produk pertanian Amerika oleh China.
Sementara itu, dari sentimen domestik, para pelaku pasar menantikan rilisnya suku bunga acuan, 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) dari Bank Indonesia pada hari ini.
Para pelaku pasar masih belum yakin dengan potensi penurunan suku bunga sehingga harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin cenderung turun dimana para pelaku pasar cenderung melakukan aksi wait and see yang terindikasi dari menurunnya volume perdagangan dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor pendek.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 8 bps setelah didorong oleh adanya penurunan harga sebesar 9 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan penurunan hingga sebesar 2 bps setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan yang terbatas sebesar 1,2 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 34 bps.
Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun masing - masing mengalami kenaikan sebesar 2 bps dan 3 bps sehingga berada di level 6,489% dan 7,110%.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun juga mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 7,458% dan 20 tahun mengalami kenaikan sebedsar 2 bps di level 7,668%.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami pergerakan beragam dengan kecenderungan mengalami kenaikan.
Namun demikian, sebagian besar seri tidak banyak mengalami perubahan. Imbal hasil dari INDO24 dan INDO29 relatif bergerak terbatas kurang dari 1 bps di level 2,891% dan 3,257%.
Sementara itu, imbal hasil dari INDO44 ditutup naik sebesar 1 bps di level 4,283% dengan didorong koreksi harga sebesar 13 bps.

