Harga SUN Diperdagangan Jumat Lalu Naik Didorong Penguatan Rupiah
Pasardana.id - Dalam riset yang dirilis Senin (01/7/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menyebutkan, harga Surat Utang Negara pada perdagangan akhir bulan kemarin (28/6) ditutup dengan mengalami kenaikan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat imbal hasil.
“Kenaikan harga tersebut didukung oleh menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika sebagai respon akibat kondusifnya situasi ekonomi dan politik di domestik, dimana pada hari Kamis pekan kemarin, telah dibacakan putusan hasil sidang Mahkamah Konstitusi yang secara resmi mengukuhkan kemenangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sehingga para pelaku pasar merasa lebih optimis karena arah kebijakan pemerintah tidak akan terlalu banyak berubah dan meminimalisir risiko terhadap pengambilankeputusan yang dilakukan oleh para investor,” jelas I Made.
Selain itu, lanjut dia, dari sisi eksternal, para pelaku pasar juga menantikan hasil pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping pada pertemuan G20. Para pelaku pasar berharap bahwa ada arah kebijakan positif yang dihasilkan pada pertemuan besar tersebut.
Lebih rinci diungkapkan, pada perdagangan akhir pekan kemarin (28/6), harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami kenaikan pada sebagian besar serinya hingga sebesar 53 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 8 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara yang bertenor pendek (1-4 tahun) mengalami rata—rata kenaikan harga sebesar 9,3 bps yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 4,1 bps.
Sementara itu, untuk harga Surat Utang Negara bertenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikanpada kisaran 2,4 bps hingga 30 bps yang berdampak pada penurunan tingkat imbal hasil yang berkisar antara 1 bps hingga 5 bps.
Selanjutnya, untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) didapati penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 6 bps setelah adanya kenaikan harga yang mencapai 53 bps.
Secara keseluruhan, lanjut I Made, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan akhir pekan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan.
Adapun untuk tenor 5 tahun mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3 bps dilevel 6,833% dan untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan mencapai 4 bps di level 7,347%.
Sementara itu, untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun, juga terjadi penurunan imbal hasil masing-masing turun sebesar 6 bps di level 7,653% dan 2,2 bps di level 7,922%.
Sementara itu, perubahan imbal hasil juga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, dimana pada perdagangan akhir bulan Juni kemarin sebagian besar imbal hasilnya bergerak mengalami penurunan seiring dengan penurunan yang terjadi pada surat utang regional.
Imbal hasil dari INDO24 ditutup dengan mengalami penurunan sebesar 1,2 bps di level 2,973% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 6 bps.
Adapun imbal hasil dari INDO29 mengalami penurunan sebesar 2,4 bps di level 3,386% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 21 bps dan imbal hasil dari INDO44 yang mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 4,299% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 37 bps.
Sementara itu, untuk seri INDO49 didapati kenaikan harga sebesar 42 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 2,2 bps di level 4,181%.

