PBRX Tebar Dividen Rp2 Per Lembar Saham
Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pan Brothers Tbk (PBRX) sepakat membagikan dividen Rp2 per lembar saham atau dengan total nilai sebesar Rp12,956 miliar.
Nilai tersebut setara dengan 4,98% dari laba bersih tahun 2018 yang tercatat sebesar USD18,294 juta.
Wakil Direktur Utama PBRX, Anne Patricia Sutanto mengatakan, RUPST juga menyetujui laporan keuangan perseroan tahun buku 2018 dan penggunaan laba bersih tahun 2018.
“Sebanyak 4,98% dari laba bersih 2018 dialokasikan sebagai dividen, Rp1 miliar ditempatkan sebagai cadangan perseroan dan sisanya sebagai laba ditahan,” terang Anne di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Ia menjelaskan, bagi pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham (DPS) pada pukul 16.00 WIB tanggal 8 Juli 2019 berhak atas dividen tersebut.
“Pambayarannya akan dilakukan paling lambat sebulan setelah RUPST,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, dia menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini sebesar 10 - 15 persen dari realisasi penjualan 2018.
Adapun laba bersih tahun 2018 lalu, tercatat sebesar USD 18,3 juta sementara untuk pendapatan, tercatat sebesar USD 611 juta.
“Penjualan perseroan memiliki pola seasonal, dengan penjualan akan meningkat di bulan April. Penjualan Januari-Maret 2019 sebesar USD 112,8 juta meningkat dari Januari-Maret 2018 yang sebesar USD 107,4 juta sudah menunjukan tren yang baik,” kata dia.
Lebih lanjut Anne mengatakan, perseroan dalam rangka meningkatkan kinerjanya telah menyusun beberapa strategi jangka pendek dan panjang, diantaranya; pengembangan kapasitas baik di induk dan anak perusahaan, ditargetkan pada tahun 2021 kapasitas perseroan akan menjadi 117 juta potong garmen per tahun.
Kemudian, mengembangkan Product Development sebagai Strategic Partner Buyer dengan menyiapkan koleksi terakhir berdasarkan tren, design, style, dan jenis bahan secara rutin.
“Selain itu, menjaga dan mengembangkan kemitraan dengan perusahaan garment sub-contractor baik yang sudah ada maupun yang baru,” tuturnya.
Lalu, lanjutnya, memanfaatkan ketersediaan modal kerja dengan baik untuk memberikan nilai tambah bagi transkasi dengan buyer.
Di sektor ritel, mendapatkan dan mengembangkan lisensi merek baik milik sendiri maupun didapatkan dari pihak lain untuk wilayah Indonesia dan Asia.
Selain itu, meningkatkan dan memperkuat eksistensi perseroan di pasar garment manufakturing dan ritel garment Indonesia. Serta mengembangkan diri ke arah hulu dan hilir dari manufakturing garment menuju ke seluruh industri tekstil dan menjadikan perseroan sebagai perusahan yang tersinkronisasi dalam suplay chain yang lengkap dari hulu ke hilir.
Untuk memuluskan rencana tersebut, kata dia, perseroan menambah kapasitas dengan pembangunan satu pabrik baru dibawah bendera PT Teodore Pan Garmindo yang berlokasi di Jawa Barat, yang semula ditunda dan ditargetkan selesai akhir tahun 2019, dengan kapasitas terpasang 6 juta potong garmen yang akan berproduksi mulai tahun 2020.
“Total belanja modal dianggarkan sebesar USD 5 juta yang penggunaannya akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya.
Selain itu, pembangunan dua pabrik baru dibawah bendera PT Eco Smart Garment Indonesia di Jawa Tengah yang ditunda, direncanakan akan mulai dibangun tahun 2020 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2020 yang akan berproduksi 2021 dengan tambahan kapasitas terpasang 21 juta potong garmen.
“Total capex untuk pembangunan dianggarkan sebesar USD 30 juta yang penggunaannya akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2020,” tuturnya.

